Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap Polisi yang Sweeping Pelaku Tawuran, Pemuda Ini Merengek Minta Tolong ke Pamannya

Kompas.com - 06/09/2019, 17:12 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hendra, salah satu pengguna narkoba yang ditangkap aparat merengek kepada pamannya saat akan dibawa ke kantor polisi, Jumat (6/9/2019)

Dia meminta tolong kepada pamannya ketika mau dibawa polisi dari rumah.

"Om saya tidak tahu apa-apa Om, sumpah. Ayo Om temenin saya, ikut sama saya," kata Hendra saat ingin dibawa ke polisi.

Namun pamannya tidak bisa berbuat banyak. Dia membiarkan polisi membawanya ke kantor polisi.

Adapun, Hendra ditangkap setelah dicurigai sebagai pelaku tawuran di Manggarai beberapa hari lalu.

Belakangan, baru diketahui jika Hendra merupakan residivis kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Dia baru saja keluar dari penjara beberapa bulan lalu.

Sebelum digelandang ke kantor polisi, Hendra juga sempat menjalani tes urine. Dari hasil tes urine, dia positif menggunakan narkoba jenis ganja.

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Peredaran Narkoba dengan Kedok Tawuran di Manggarai

Penangkapan Hendra bermula ketika polisi tengah menggelar sweeping untuk mencari pelaku tawuran di Manggarai yang terjadi beberapa hari lalu.

Polisi pun curiga dengan gerak-gerik Hendra lantaran dia terlihat kabur ketika aparat masuk ke lingkungan warga.

Saat tertangkap, Hendra langsung digeledah oleh pihak kepolisian.

"Saya kaget saja Pak, enggak berniat kabur. Tadinya mau makan," kata dia saat digeledah polisi.

Hendra langsung dibawa ke rumahnya dan polisi melakukan penggeledahan di kamar pria yang usianya sekitar 25 tahun itu.

Dari rumahnya, Hendra langsung dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut.

Baca juga: Kisah di Balik Tawuran Manggarai, Medsos Dipakai untuk Janjian...

Hendra merupakan satu dari empat pengguna narkoba yang tertangkap dalam sweeping ini.

"Tadi malam sudah melakukan penangkapan terhadap sembilan orang. Lima pelaku tawuran dan empat positif narkoba. Kemudian siang ini kita juga berhasil mengamankan empat pelaku narkoba, Jadi total ada 13 orang," ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Bastoni Purnama saat ditemui di Manggarai.

Dari penangkapan tersebut, polisi mengamankan sejumlah senjata tajam yang diduga digunakan untuk aksi tawuran dan hasil tes urin para pemakai narkoba yang dipastikan positif gunakan sabu dan ganja.

Ke-13 orang tersebut langsung dibawa ke polres guna dimintai keterangan oleh pihak penyidik. Bastoni pun memastikan akan melakukan pengembangan untuk mencari pelaku tawuran lainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com