Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun ke Dapil, Ima Mahdiah Terima Aduan dari KJL hingga Pungli di Kelurahan

Kompas.com - 09/09/2019, 19:15 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI-P Ima Mahdiah mengaku banyak mendapat aduan dan keluhan dari masyarakat setelah hampir 2 minggu turun ke masyarakat.

Sejauh ini, Ima masih fokus untuk menyerap aspirasi dan keluhan warga di daerah pemilihannya yaitu dapil 10 Jakarta Barat.

Aduan dan keluhan yang paling banyak diterimanya adalah mengenai Kartu Jakarta Lansia (KJL) yang banyak belum ter-cover.

"Jadi mereka sudah daftar dari setahun tapi belum diterima. Padahal saya lihat kasihan. Seperti dia tinggal sendiri, anaknya ada tapi pindah di kontrakan sebelah. Dia hidupnya sendiri sampai nyuci saja sambil seperti tiduran gitu," kata Ima saat ditemui di ruangannya lantai 4, Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2019).

Baca juga: Ima Mahdiah Ingin Warga Pantau Rapat DPRD DKI

Untuk sementara, Ima membantu para warga yang membutuhkan dengan menggunakan aplikasi jangkau milik mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Akhirnya kemarin kita bantu pakai aplikasi Jangkau. Kita kasih kursi roda. Jadi sambil Kartu Jakarta Lansianya berjalan, kursi roda juga kita bantu," ucapnya.

Selain masalah KLJ, Ima juga banyak menerima keluhan warga mengenai pelayanan birokrasi.

Contohnya di kelurahan masih banyak warga yang mengadu tak dilayani dengan baik oleh pihak kelurahan.

Baca juga: Ima Mahdiah Mengaku Terinspirasi Sekaligus Terbebani Nama Besar Ahok

"Lebih ke kesra sih dan yang terakhir itu masalah birokrasi ya. Jadi warga banyak ngadu. Kalau dulu katanya beda. Mereka datang ke kelurahan, kalau dulu mau dikasih duit saja 'mohon maaf kita sebagai pelayan masyarakat memang sudah tugas kami' cuma sekarang sudah mulai pungli lagi. Ini warga sendiri yang bilang ke saya," jelas Ima.

Setelah menerima aspirasi dan keluhan warga Ima akan bawa dalam rapat internal fraksi maupun ke rapat komisi nantinya.

"Sebelum kita masuk ke APBD, kita akan usulkan beberapa kegiatan-kegiatan. Bukan kegiatan sih tapi lebih ke aspirasi masyarakat yang lebih perlu kita masukan ke anggaran. Tapi misalkan sisanya itu ya kita kirim ke fraksi atau langsung ke SKPD," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com