JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan pertikaian antara dua penumpang di KRL ramai dibicarakan di media sosial baru-baru ini.
Video ini disebarkan oleh sejumlah akun instagram, salah satunya @drama.kereta pada Minggu (8/9/2019).
Dalam akun tersebut tergambar seorang wanita paruh baya menjejakkan kakinya ke arah penumpang lainnya.
"Bu, jangan ngajak ribut dong," ujar penumpang tersebut sambil menghindari jejakan kaki wanita paruh baya tersebut.
Penumpang tersebut kemudian menjelaskan bahwa dirinya hanya ingin menawarkan kepada wanita paruh baya tersebut untuk duduk di samping seorang anak kecil. Penumpang itu mengira anak tersebut adalah cucu si wanita paruh baya.
"Kenapa kau panggil aku nenek," sebut wanita paruh baya tersebut.
"Sok cantik kau," tambahnya.
Baca juga: Syarat Dapat Pin Ibu Hamil Harus Punya KMT Diprotes, PT KCI Tak Akan Ubah Peraturan
Tak lama kemudian petugas keamanan KRL datang untuk melerai keduanya.
Melihat penggalan video tersebut, banyak warganet yang kemudian mengira wanita paruh baya itu tersinggung karena disebut "nenek".
Dikonfirmasi terkait hal ini, VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, pertikaian tersebut terjadi sekitar 3 bulan yang lalu.
Menurutnya pertikaian terjadi di dalam kereta relasi Jakarta Kota-Bogor.
Anne mengatakan, menurut keterangan petugas yang berada di lokasi, pertikaian tersebut terjadi karena kesalahpahaman.
"Petugas mendatangi terus menurut keterangan penumpang yang lebih muda, ia tidak sengaja nginjek kaki nenek. Dia minta maaf, kemudaian ada percekcokan," ujar Anne ketika dihubungi Kompas.com, Senin (9/9/2019).
Baca juga: Dukung Pin Ibu Hamil, Penumpang KRL: Kalau Ada yang Pakai, Langsung Kasih Duduk
Menurutnya, setelah dilerai, penumpang yang lebih muda dipindahkan ke gerbong lain untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Anne menambahkan, pihaknya tak mendapatkan informasi jika pertikaian terjadi karena wanita paruh baya tersebut tersinggung karena disebut "nenek".
Ia juga mengaku tak mendapatkan informasi jika penumpang tersebut berniat memberikan tempat duduk untuk anak kecil yang disangka cucu si wanita paruh baya.
"Mungkin ada niat juga memberikan tempat duduk. Tapi kan yang namanya di commuter line kan hampir setiap hari, kadang kena tas juga tersinggung. Kadang rambut kena tas atau apa tersinggung dan marah. Ini kan karena sudah masuk sosmed," papar Anne.
Menurutnya, pihaknya tak berfokus pada penyebab pertikaian, namun prosedur-prosedur untuk menyelesaikan konflik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.