Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Nasi Kapau Kramat Raya Segera Tempati Lahan Relokasi

Kompas.com - 11/09/2019, 10:38 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang nasi kapau yang terkena gusuran akibat revitalisasi trotoar Jalan Kramat Raya, segera menempati relokasi sementara yang disediakan Pemerintah Kota Jakarta Pusat.

Lahan kosong milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang nantinya dijadikan tempat relokasi pedagang nasi kapau sementara, kini tengah dibersihkan.

Adapun lahan ini terletak di belakang kios nasi kapau sebelum dibongkar. Kini lahan itu terlihat jelas ketika melintas di trotoar itu.

Baca juga: Melihat Revitalisasi Trotoar Jalan Kramat yang Dulu Jadi Tempat Pedagang Nasi Kapau

Pantauan Kompas.com di lokasi, tampak para petugas pekerja Penanganan Prasaran dan Sarana Umum (PPSU) tengah membersihkan lahan kosong itu.

Ada petugas yang sibuk mengangkat kerangka-kerangka bekas kios nasi kapau yang awalnya diletakkan di lahan itu.

Ada pula yang mengangkat bebatuan dan kerangka-kerangka bekas nasi kapau ke dalam mobil PPSU.

Sementara petugas lainnya sibuk mengoleskan semen di lahan kosong itu agar pedagang bisa berjualan di sana.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, hari ini petugas pemkot mulai memasangkan tenda di lahan kosong itu.

Baca juga: Kisah Penjual Nasi Kapau Senen, Dikejar-kejar Satpol PP hingga Tak Lagi Populer

"Jadi hari ini akan mulai dipasang tenda dan sudah siap digunakan pedagang untuk berjualan sementara di lahan kosong itu," ujar Irwandi saat dihubungi, Rabu (11/9/2019).

Irwandi juga memastikan relokasi pedagang nasi kapau itu tak menganggu pengerjaan trotoar.

"Ya jadi ketika pedagang nanti direlokasi, pengerjaan trotoar pun nanti jalan. Ini hanya berlangsung dua bulan," ucapnya.

Rencananya, apabila revitalisasi ini rampung, para pedagang nasi kapau itu akan tetap berdagang di trotoar.

Irwandi menyatakan bahwa pihaknya akan bersurat ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk permohonan izin penggunaan trotoar.

“Jadi nanti ke depannya kan ada 8 meter lebar trotoar, nah nanti bisa digunakan dua meter untuk pedagang. Kami akan bersurat ke Pak Gubernur, apakah diizinkan. Kalau tidak diizinkan, tanah relokasi itu yang dipakai," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com