JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara DKI Jakarta pada Minggu (15/9/2019) pagi, masuk dalam kategori tidak sehat, berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual.
Hingga pukul 06.21 WIB, kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat, dengan air quality index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 161 dengan konsentrasi parameter PM 2,5 74,6 mikrogram per meter kubik.
Dengan angka tersebut membuat DKI Jakarta menempati peringkat ke-3 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di antara kota-kota besar lainnya di dunia.
Baca juga: Akibat Kabut Asap, Kualitas Udara Singapura Sentuh Level Tak Sehat
Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan parameter PM (particulate matter) 2,5 alias pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan, ambang batas sehat konsentrasi PM 2,5 di sebuah kota tak dapat lebih dari 25 mikrogram per meter kubik dalam 24 jam.
Adapun Kota Kuching di Malaysia menempati posisi puncak kota besar dengan kualitas udara terburuk di dunia dengan US AQI 204 dan konsentrasi parameter PM2.5 153,5 mikrogram per meter kubik.
Sementara itu, Kota Hanoi di Vietnam menempati posisi kedua kota besar dengan kualitas udara terburuk di dunia dengan US AQI 185.
Untuk warga DKI Jakarta direkomendasikan mengurangi kegiatan luar ruangan. Warga yang beraktivitas di luar ruang diimbau untuk mengenakan masker guna menangkal polusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.