Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Berharap Ajang Lari Jakarta Kizuna Ekiden Pererat Hubungan RI-Jepang

Kompas.com - 15/09/2019, 07:52 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, ajang lari estafet Jakarta Kizuna Ekiden menggambarkan hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia.

Dia menyebut, ajang lari itu bisa mempererat hubungan antara kedua negara.


"Olahraga ini, Insha Allah, namanya saja estafet, artinya kerja kelompok. Harapannya nanti memperkuat persaudaraan antara Jepang dan Indonesia," kata Anies saat membuka penyelenggaraan ajang lari tersebut di Parkir Timur, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada Minggu (15/9/2019).

Baca juga: Anies Wajibkan Pabrik Bercerobong Asap Punya Alat Ukur Polusi

Anies mengaku telah menghadiri penyelenggaraan ajang lari tersebut empat kali. Ia melihat adanya tantangan pada penyelenggaraan tahun pertama ajang lari tersebut.

Kendati demikian, tantangan tersebut dapat diatasi dengan adanya komitmen dan kedisiplinan antara kedua negara.

Anies juga mengatakan, ajang lari itu diharapkan dapat mempererat hubungan bidang ekonomi antar kedua negara, di antaranya menarik minat investor Jepang untuk berinvestasi di Indonesia.

"Kita berharap hubungan G2G (government to government) yang sudah berjalan amat baik, B2B (business to business) juga bisa begitu. Kita tahu salah satu pelaku investasi terbesar di Indonesia adalah dari Jepang dan proyek-proyek pembangunan bersama Jepang juga banyak," ujar Anies.

Ajang lari estafet Jakarta Kizuna Ekiden merupakan kerja sama antara Harian Kompas bersama surat kabar Jepang, Mainichi Shimbun.

Baca juga: Gubernur Anies: PKL di Trotoar demi Kesetaraan

Ajang Jakarta Kizuna Ekiden sudah berlangsung sejak tahun 2014, dan tahun ini memasuki edisi ke-6. Tahun ini disebutkan ada 600 tim yang berpartisipasi,

Ekiden sendiri merupakan semacam lomba lari maraton asal Jepang. Namun, bedanya tidak memakai tongkat, melainkan sebuah kain yang dinamakan tasuki.

Setiap tim terdiri dari 4 pelari yang satu di antaranya wajib orang Indonesia, atau sebaliknya (3 orang Indonesia dan satu orang Jepang).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Jakarta Lebaran Fair Jadi Hiburan Warga yang Tak Mudik

Megapolitan
Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com