Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Pemukul Temannya di SDN Pekayon Jaya 3 Tidak Diskors

Kompas.com - 16/09/2019, 18:34 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pihak SDN Pekayon Jaya 3 tidak menerapkan sanksi apa pun kepada A, murid kelas 6 pelaku pemukulan terhadap rekan-rekannya yang videonya sempat bergulir di media sosial beberapa hari belakangan.

A diketahui merupakan anak dengan latar belakang keluarga broken home.

"Tidak ada yang diskors. Mungkin memang dia kurang perhatian saja," ujar Deni Hilmana, Wali Kelas 6B SDN Pekayon Jaya 3 kepada Kompas.com, Senin (16/9/2019).

"Dia kan latar belakangnya broken home. Kami agak dekati orangtuanya karena anak kan lebih banyak di rumah daripada di sekolah. Kalau di sekolah, lebih dilihat kalau istirahat dia ngapain," tambah Deni.

Baca juga: Penjelasan Pihak SD di Bekasi soal Video Pemukulan Seorang Siswa kepada Teman-temannya

A juga tidak dipisahkan dengan rekan-rekan yang ia pukuli, yang notabene merupakan rekan "se-geng". Deni menyatakan, salah satu rekan yang ia pukul malah duduk sebangku dengan A.

Kini, pihak sekolah coba menggencarkan pendidikan agama untuk menempa karakter para murid agar kejadian serupa tak terulang kembali.

Tidak ada langkah khusus untuk menyanksi A, karena kasus ini juga sudah selesai lewat cara kekeluargaan.

"Kami tidak mungkin si anak ini tiba-tiba dikeluarkan, mau ke mana si anak? Kebetulan memang di SD ini tidak ada guru bimbingan konseling. Memang atas bimbingan KPAI juga, sekarang sedikit pembinaan lebih banyak pendidikan agama. Kita hari jumat ada program. Sebelumnya sudah ada, cuma sekarang lebih diefektifkan lagi," tutur Deni.

Baca juga: Viral Video Perundungan Siswa SD, Ini Tanggapan FSGI

Dalam video yang viral di media sosial beberapa hari belakangan, A tampak memukul satu-satu rekannya yang berjongkok di sebuah gang sekolah berdinding hijau. Mereka lantas melindungi kepala masing-masing.

Usut-punya usut, berdasarkan pengakuan A, pemukulan itu bukan perpeloncoan.

"Jadi, alasannya, anak kelas 6 saya itu ada yang les di luar. Kemudian, di tempat les itu ketemu anak SD lain, dipukul katanya anak murid saya. Dia temannya si A," ungkap Deni.

"Nah kata si A, ayo kita pukulin balik, kita serang, serbu. Bocah-bocah itu enggak mau, (jadi) dipukulin, (katanya) enggak solider lu, mungkin gitu bahasanya," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com