JAKARTA, KOMPAS.com - Para pencari suaka kembali ke trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, setelah tak diizinkan lagi menempati gedung eks Kodim di Kalideres, Jakarta Barat.
Setelah kembali ke trotoar di Jalan Kebon Sirih, mereka merasa kondisinya semakin sulit.
Syukria Rahumi, salah seorang pencari suaka itu, mengatakan mereka tidur menggunakan tenda. Setiap hari mereka harus bongkar pasang tenda karena mereka menempati trotoar.
"Kami diwajibkan pukul 06.00 WIB bongkar tenda, lalu buka tenda bisalah malam, sekitrar pukul. 19.00 WIB lewat," ujar Syukria saat ditemui di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2019).
Mereka tak bisa berteduh di depan Gedung Menara Ravindo yang merupakan kantor UNHCR lantaran di depan gedung itu sudah dipasang kawat berduri. Para pencari suaka itu terpaksa berteduh di depan Bank Gamond.
Baca juga: Kembali Tinggal di Trotoar Kebon Sirih, Para Pencari Suaka Merasa Dibohongi UNHCR
Mereka menggelar tenda saat trotoar sudah sepi.
Ia bercerita, ketika kembali lagi ke Kebon Sirih mereka sempat diusir petugas keamanan.
"Iya awalnya diusir, namun lama-lama kami dibiarkan saja," ucapnya.
Ia bercerita, para petugas keamanan kadang-kadang memberikan dia air panas untuk bikin susu buat adiknya.
Para pencari suaka berharap pejalan kaki yang melintas bisa memeberi mereka makan dan minum.
"Kami hanya berharap para donatur (pejalan kaki) yang lewat sini, terus kasih kami makan dan minum," kata Syukria.
Untuk mandi, Syukria mengaku harus berjalan tiga menit ke sebuah masjid di kawasan Kebon Sirih.
"Untuk mandi hanya sebentar kami bisa pakai toiletnya karena sudah banyak orang yang antre juga," ujar Syukria.
Baca juga: Pencari Suaka Kembali ke Kebon Sirih, Anies Akan Telepon Mensos
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.