Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karhutla di Kalimantan, Lion Air Group Batalkan 28 Jadwal Penerbangan Kemarin

Kompas.com - 18/09/2019, 07:43 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran hutan lahan (Karhutla) di kawasan Riau dan Kalimantan membuat beberapa jadwal penerbangan dibatalkan.

Pembatalan penerbangan disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya asap yang begitu pekat dan bisa membahayakan perjalanan sehingga membuat jarak pandang pendek.

Lion Air Group yang terdiri dari Lion Air (kode penerbangan JT) dan Wings Air (kode penerbangan IW) mengalami pembatalan penerbangan (cancel), di beberapa jaringan doemstik yang dilayani hingga Selasa (17/9/2019) pukul 21.30 WIB

Tidak tanggung-tanggung, 28 jadwal penerbangan terpaksa dibatalkan. Pembatalan jadwal terdiri dari Lion Air sebanyak 12 penerbangan dan 16 Wings Air penerbangan.

Berikut rute pembatalan:

1. Lion Air Penerbangan JT-876 Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) – Pontianak (PNK).

2. Lion Air Penerbangan JT-877 Pontianak (PNK) – Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK).

3. Lion Air Penerbangan JT-832 Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) – Pontianak (PNK).

4. Lion Air Penerbangan JT-833 Pontianak (PNK) – Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK).

5. Lion Air Penerbangan JT-712 Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) – Pontianak (PNK).

6. Lion Air Penerbangan JT-713 Pontianak (PNK) – Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK).

7. Lion Air Penerbangan JT-837 Pontianak (PNK) – Surabaya (SUB).

8. Lion Air Penerbangan JT-836 Surabaya (SUB) – Pontianak (PNK).

9. Lion Air Penerbangan JT-967 Pontianak (PNK) – Semarang (SRG).

10. Lion Air Penerbangan JT-966 Semarang (SRG) – Pontianak (PNK).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com