Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2019, 08:36 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi mahasiswa yang memprotes revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (revisi UU KPK) dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) berujung ricuh, Selasa (24/9/2019) sore hingga malam kemarin.

Kericuhan bermula ketika sekumpulan mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPR. Polisi yang bersiaga di halam gedung menembakkan air dari mobil water cannon ke arah mahasiswa untuk memukul mundur mereka.

Baca juga: Hingga Pukul 23.10, Ada 3 Pos Polisi Dibakar dan 1 Pos Polisi Dirusak

Situasi pun tak kondusif. Massa melawan.

Lempari polisi

Mahasiswa melempar polisi dengan botol, bambu, dan batu. Polisi lalu menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa. Kerumunan mahasiswa mulai terpencar.

Sebagian besar mahasiswa memilih menjauh dari pusat kericuhan. Mereka melarikan diri ke sejumlah titik, seperti Stasiun Palmerah, lampu merah Slipi, Semanggi, hingga Jakarta Convention Center.

Walau melarikan diri, tak berarti mereka berhenti melawan. Bentrok antara demonstran dan polisi berlanjut hingga malam. Bentrokan terjadi di kawasan Simpang Susun Semanggi dan Jalan Tentara Pelajar atau belakang Kompleks Parlemen Senayan.

Massa melempari pasukan Brimob dengan batu dan petasan.

Massa di Jalan Tentara Pelajar merupakan pemuda yang mengenakan pakaian bebas. Mereka tidak mengenakan jaket almamater sebagai massa yang lainnya.

Rusak water cannon dan pagar

Saat polisi memukul mundur massa dari Kompleks Parlemen Senayan pada Selasa sore, massa lalu merusak water cannon yang ada di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Kompleks Parlemen.

Pagar Kompleks DPR juga dijebol. Demonstran juga merusak pagar kawat berduri dan separator busway di sekitar lokasi.

Bakar ban dan barrier plastik

Tak hanya itu, massa juga membakar ban, botol air minum, dan spanduk-spanduk di bawah Jembatan Taman Ria ke arah Semanggi.

Massa demonstran yang kemudian jadi perusuh itu tak terlihat mengenakan jaket almamater. Mereka membakar ban di tengah kerumunan massa yang membuat blokade sambil menyanyikan lagu reformasi.

Pos polisi Palmerah dibakar massa pascademo mahasiswa tolak RKUHP di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).KOMPAS.com/BAYU GALIH Pos polisi Palmerah dibakar massa pascademo mahasiswa tolak RKUHP di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).

Massa juga membakar barier plastik dan sejumlah spanduk di bawah jembatan layang (flyover) Senayan, dekat Jakarta Convention Center.

Mereka meluncurkan kembang api ke atas, melemparkan petasan ke arah polisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

Megapolitan
15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

15 Remaja di Depok Gagal Tawuran, Langsung Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Ponsel Jemaah Sering Ketinggalan, Marbut Masjid Al Jabr: Kalau Saya yang Temukan, Pasti Aman

Megapolitan
Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara 'Online'

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak secara "Online"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com