Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

36 Korban Luka Kerusuhan 24 September Sempat Dilarikan ke Dua Rumah Sakit

Kompas.com - 25/09/2019, 19:27 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Demonstrasi menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK) yang digelar mahasiswa, Selasa (24/9/2019) berakhir ricuh.

Total ada 36 korban baik luka berat maupun ringan yang tercatat di dua rumah sakit di Jakarta, yaitu 1 korban di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita dan 35 korban di Rumah Sakit Bhakti Mulia.

Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi RS Harapan Kita, Rusman Basir, satu korban yang datang merupakan korban dengan luka di bagian pelipis sebelah kanan. Korban datang sekitar pukul 23.00 WIB.

"Ya, ada korban luka satu orang, laki-laki, datang dengan luka di bagian pelipis, diantar temannya, habis kami berikan penanganan, kemudian pulang pukul 02.00," kata Rusman kepada Kompas.com di RS Harapan Kita, Rabu (25/9/2019).

Baca juga: Kontras Buka Layanan Pengaduan Korban Kekerasan Aparat saat Unjuk Rasa

Kemudian, 35 korban lainnya berada di RS Bhakti Mulia, Slipi Petamburan, Jakarta.

Menurut Selly, Dokter Umum di RS ini, para korban rata-rata datang mengeluhkan sesak, dan perih di mata akibat tembakan gas air mata. Lalu, ada juga korban yang luka berat maupun ringan.

"Korban kebanyakkan datang dengan keluhan kelaparan, haus (dehidrasi), kurang asupan gizi karena ikut gerakan kemarin, lalu ada juga korban dengan luka cukup berat di bagian kepala akibat terkena lemparan batu," ujar Selly.

Baca juga: INFOGRAFIK: Kronologi Demo Mahasiswa di DPR hingga Data Korban Luka

Selain itu, menurut penuturan korban, banyak dari mereka yang pada saat kejadian hanya lewat dan tiba-tiba terkena lemparan batu.

"Ada juga yang bilang, lagi foto-foto video kerusuhan begitu, trus tiba-tiba kena batu, berdarah-darah datang ke mari," lanjutnya.

Sekadar informasi, kedua rumah sakit ini telah mendapatkan surat edaran dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupa antisipasi penanganan bila terjadi demonstrasi.

Maka dari itu, kedua rumah sakit ini siap untuk melayani dan menangani siapapun orang yang datang, 24 jam.

"Kemarin kami juga mengirimkan ambulans ke lokasi, karena memang korban tidak sanggup untuk datang ke sini," ujar Selly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com