JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) mengungkap kronologi temuan kardus berisi batu dan petasan di lima unit ambulans.
PMI menyatakan bahwa batu dan petasan itu adalah milik demonstran, bukan sengaja disiapkan tenaga medis PMI untuk diberikan kepada demonstran.
Pengurus Pusat bidang relawan PMI Muhammad Muas menuturkan ambulans PMI diturunkan pada pukul 17.00. Ada lima unit ambulans, 3 motor, dan 31 kru yang bertugas ditambah 1 orang dari dinas kesehatan.
Baca juga: Polisi: 5 Ambulans Pemprov DKI Angkut Batu dan Bensin Saat Rusuh
Menjelang pukul 20.00, petugas bergerak dengan menyebar di sekitaran Palmerah hingga Slipi untuk membantu mengobati korban kerusuhan.
"Kemudian, pada pukul 23.40 terjadilah pelemparan batu dan mengenai kaca mobil ambulans, jadi batu ada yang masuk ke mobil," ucap Muas dalam jumpa pers di kantor PMI pusat, Kamis (26/9/2019).
Muas melanjutkan, mobil ambulans dari PMI Jakarta Timur kemudian terjebak massa demonstran di tengah jalan. Mobil ambulans pun dimanfaatkan untuk menolong korban yang ada di sana.
"Pada saat kembali kita terjebak oleh kerumunan. Kemudian kami melihat ada jatuhnya korban, pada saat itu kami coba menolong korban itu, lalu tiba-tiba ada satu orang yang menaruh kardus dengan cepat sekali di dalam mobil," ungkap Muas.
Tak lama kemudian, datanglah aparat kepolisian yang menguasai mobil ambulans dan mengira bahwa batu-batu dan kardus tersebut adalah milik petugas PMI.
"Lalu 5 mobil kami dibawa, beserta 1 mobil Dinkes ke Polda, untuk dimintai keterangan. Sampai di Polda jam 00.00 WIB, petugas tidak bisa berbicara apa-apa selain menjawab pertanyaan interogasi dari polisi," ucap Muas.
Baca juga: Kronologi Awal Penemuan Batu dan Bensin Milik Demonstran di Mobil Ambulans
Polda kemudian memastikan bahwa seluruh tenaga medis yang diamankan tidak ada yang terlibat dalam aksi kerusuhan.
Maka pada Kamis (26/9/2019) pukul 12.00, seluruh petugas medis dilepas polisi.
Selain itu, Muas pun membantah adanya pemukulan yang dilakukan polisi kepada tugas medis PMI.
"Tidak ada pemukulan dari polisi, itu tidak benar. Kita sudah tanya ke 3 petugas yang luka, itu luka karena kena lemparan batu, bukan dipukul polisi seperti yang diberitakan laporan kronologis PMI Jakarta Timur," kata Muas.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengklarifikasi pernyataan sebelumnya soal dugaan mobil ambulans simpan batu untuk demonstran.
Argo menjelaskan ada enam mobil ambulans yang diamankan pada Kamis (26/9/2019) sekitar pukul 02.14 WIB di dekat Gardu Tol Pejompongan di Jalan Gatot Subroto.