Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Bagus Putra Mahendra, Demonstran yang Tak Akan Pernah Sampai ke DPR...

Kompas.com - 27/09/2019, 09:42 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswa kelas XI SMA Aljihad Jakarta Utara, Bagus Putra Mahendra (15) seharusnya berangkat ke sekolah pagi ini.

Berangkat dengan setumpuk PR yang sudah dikerjakan, bertemu teman–teman sepermainan di sekolah, dan pulang dengan segudang kisah yang mau dia ceritakan kepada orangtuanya

Namun hal itu tidak akan pernah terjadi. Semua karena peristiwa pada Rabu (25/9/2019) itu, dia memilih untuk ikut berdemo ke depan Gedung DPR. Namun siapa sangka, Bagus malah mengantar nyawa.

Pada pagi terakhir Bagus itu, dia mengawali aktivitas dengan rutinitas yang biasa. Dia pergi ke sekolah dengan seragam pramuka lengkap dan sepatu hitamnya. Kepada sang ibu, Bagus meminta izin pulang agak lama karena mau bermain sama teman–temannya.

Tanpa rasa curiga, sang ibu pun mengizinkan anaknya. Bahkan, anak ketiga dari empat bersaudara ini sempat meminta uang jajan tambahan kepada sang ibu.

Itulah pengakuan yang diberikan bibi dari Bagus, Fina Indah Sari (29), saat ditemui di rumah duka di kawasan Warakas, Jakarta Utara, Kamis (26/9/2019).

Dia pun mencium tangan sang ibu pertanda untuk meminta restu dan doa agar selamat sampai sekolah. Siapa sangka, itu adalah cium tangan terakhir sebelum Bagus menghadap Tuhan.

Bagus berangkat dengan sepeda motornya. Namun tidak ada yang tahu apakah dia benar benar sampai ke sekolah.

Yang pasti, dia dan teman–temannya yang lain berniat ikut demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta Pusat.

Sepeda motor dan tas sekolahnya pun dia titipkan di rumah temannya. Dia ikut long march menuju Gedung DPR dengan teman sejawat.

Baca juga: Sebelum Ikut Demo, Bagus Titip Motor dan Tas Sekolah di Rumah Teman

Nahasnya, belum sampai ke Gedung DPR/MPR, Bagus sudah tertimpa kecelakaan. Saat berjalan di Jalan RN Martadinata, Jakarta Utara, badannya tertabrak truk trailer yang sedang melintas. Peristiwa itu terjadi pukul 16.30 WIB.

Kabar itu langsung diterima oleh keluarga bagaikan petir di siang bolong. Mereka langsung menuju Rumah Sakit Sulianti Saroso tempat Bagus dilarikan pascakecelakaan. Sayangnya, nyawa Bagus sudah tidak tertolong lagi.

Mungkin Bagus tidak tahu persis apa sebenarnya yang dituntut dalam demonstrasi tersebut. Dia mungkin hanya terpanggil untuk terlibat dalam bentrok dengan polisi pascamelihat aksi para seniornya di bangku kuliah.

Bisa juga Bagus sebenarnya betul-betul mengerti apa yang diperjuangkan dalam demo beberapa hari terakhir.

Namun langkah kaki Bagus tidak pernah sampai ke depan Gedung DPR.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com