Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Batu dan Bensin Dalam Mobil Ambulans Pemprov DKI

Kompas.com - 27/09/2019, 09:46 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menginformasikan mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta berisi batu dan bensin diamanan polisi saat kerusuhan di sekitar Gedung DPR/MPR Senayan, Kamis (26/9/2019) dini hari, viral di media sosial. Video tersebut juga diunggah di akun Instagram dan Twitter @TMCPoldaMetro.

02:15 #Polri amankan 5 kendaraan ambulan milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jl. Gatot Subroto,” bunyi keterangan video yang diunggah di akun Instagram @TMCPoldaMetro.

Kamis pukul 06.10, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan informasi terkait mobil ambulans yang diamankan tersebut.  Argo menyebut, polisi membawa mobil ambulans beserta para petugas medis ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Polisi: 5 Ambulans Pemprov DKI Angkut Batu dan Bensin Saat Rusuh

"(Mobil ambulans beserta sopir) diamankan di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan," ujar Argo.

Respons Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian merespon informasi soal mobil ambulans milik Pemprov DKI yang diamankan polisi tersebut. Anies mengatakan, hanya satu mobil ambulans milik DKI yang ditahan polisi. Ambulans lainnya milik Palang Merah Indonesia (PMI).

Anies memastikan, petugas kesehatan dalam mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta bekerja sesuai prosedur. Ada tiga petugas dalam satu mobil ambulans milik Pemprov DKI yang terdiri dari seorang dokter, petugas paramedik, dan sopir.

"Kami berkeyakinan bahwa petugas-petugas ini menjalankan tugasnya sesuai dengan SOP yang ada," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Karena itu, Anies meminta masyarakat tidak buru-buru membuat kesimpulan terkait ambulans Pemprov DKI yang diamankan polisi itu.

Baca juga: Anies Yakin Petugas Ambulans yang Ditahan Polisi Bekerja Sesuai Prosedur

"Mereka (petugas ambulans) berada dalam situasi tadi malam, situasi lapangan yang tidak sederhana, karena itu kita tidak usah terburu-buru untuk menyimpulkan apa pun," kata dia.

Anies bahkan mengapresiasi kinerja para petugas ambulans yang bekerja saat terjadi kerusuhan.

"Ada begitu banyak warga yang terselamatkan oleh kerja ambulans-ambulans ini. Dan harus dicatat bahwa mereka bekerja mengikuti SOP yang ada," ucap Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menyambut tiga petugas ambulans Pemprov DKI di kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kamis (26/9/2019). Tiga petugas itu sempat ditahan di Polda Metro Jaya karena ambulans yang disebut mengangkut batu dan bensin saat kerusuhan aksi unjuk rasa di sekitar gedung DPR/MPR pada Rabu malam.Instagram @aniesbaswedan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menyambut tiga petugas ambulans Pemprov DKI di kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kamis (26/9/2019). Tiga petugas itu sempat ditahan di Polda Metro Jaya karena ambulans yang disebut mengangkut batu dan bensin saat kerusuhan aksi unjuk rasa di sekitar gedung DPR/MPR pada Rabu malam.

Klarifikasi polisi

Kamis siang, polisi mengklarifikasi informasi terkait mobil ambulans yang diamankan tersebut. Argo menyebutkan barang bukti berupa batu, bensin, dan kembang api yang ditemukan di dalam sejumlah mobil ambulans tersebut adalah milik demonstran.

Para demonstran tersebut berusaha mencari perlindungan dalam mobil ambulans.

"Jadi anggapan dari Brimob, diduga mobil ini yang digunakan perusuh, tapi bukan. Perusuh masuk ke mobil untuk perlindungan," kata Argo.

Argo juga mengatakan, ambulans yang sempat ditahan jumlahnya enam unit. Ambulans-ambulans itu beserta petugas kesehatannya telah dikembalikan ke pihak PMI dan Pemprov DKI.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com