Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang Kehilangan Wajan hingga Kabur karena Mata Perih saat Kerusuhan di Palmerah

Kompas.com - 30/09/2019, 13:59 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang yang mangkal di sekitar Stasiun Palmerah, Jakarta, mengeluh barangnya rusak atau hilang dicuri massa saat kerusuhan yang terjadi pada Selasa (24/9/2019) dan Rabu (25/9/2019) pekan lalu.

Dua diantaranya adalah Mugi (40), pedagang telur gulung dan Odi (41), pedagang minuman.

Saat demo pelajar berlangsung rusuh pada Rabu (25/9/2019), Mugi tidak merasa takut meski bentrokan antara polisi dan pelajar terjadi di sekitar Palmerah.

Baca juga: Hendak Menuju Gedung DPR, Para Pelajar Diamankan di Stasiun Bekasi

Namun, Mugi tidak kuat dengan terpaan gas air mata saat itu. Akhirnya, ia kabur meninggalkan gerobak dagangannya.

"Saya mah takut sama yang di atas (Tuhan) aja dah. Kalau rusuh masih di sini aja, santai aja. Tapi kalau sudah kena gas air mata, perih banget," kata Mugi saat ditemui di bawah JPO Stasiun Palmerah, Senin (30/9/2019).

Saat kembali, Mugi mengetahui bahwa penggorengan beserta minyak goreng bekas diambil massa. Ia menduga digunakan untuk melawan polisi.

"Cuma pas anak-anak SMA parah tuh, di sini kan gerobak saya, waktu itu yang kena juga penggorengan sama minyak-minyaknya diambilin buat nyerang polisi," kata Mugi.

Baca juga: Berkerumun di Stasiun Palmerah, Para Pelajar Diminta Pulang

Beruntung saat itu, Mugi mendapat untung sampai Rp 500.000. Uang itu digunakannya untuk membeli penggorengan baru.

"Keuntungan naik dua kali lipat, sampai Rp 500.000,00," tambah Mugi.

Sementara itu, pedagang minuman Odi juga merasakan hal sama. Menurut dia, perlakuan mahasiswa dan pelajar berbeda jauh.

Bila mahasiswa jujur saat membeli, namun tidak pada pelajar yang terkadang tidak membayar dagangannya.

Baca juga: BERITA FOTO: Demo Pelajar Brutal, Bakar Motor dan Pos Polisi hingga Blokade Jalan Tol

Saat Rabu pekan lalu, Odi berjualan dekat JPO Stasiun Palmerah hingga menjelang petang.

Namun, ketika malam, Odi menyerah dengan terpaan angin bercampur gas air mata yang membuat matanya perih.

"Kena gas air mata, mata sudah perih dan langsung aja saya kabur, ninggalin gerobak," kata Odi.

Saat malam hari hendak mengambil gerobak, minuman dagangannya sudah hilang semua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com