JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang yang mangkal di sekitar Stasiun Palmerah, Jakarta, mengeluh barangnya rusak atau hilang dicuri massa saat kerusuhan yang terjadi pada Selasa (24/9/2019) dan Rabu (25/9/2019) pekan lalu.
Dua diantaranya adalah Mugi (40), pedagang telur gulung dan Odi (41), pedagang minuman.
Saat demo pelajar berlangsung rusuh pada Rabu (25/9/2019), Mugi tidak merasa takut meski bentrokan antara polisi dan pelajar terjadi di sekitar Palmerah.
Baca juga: Hendak Menuju Gedung DPR, Para Pelajar Diamankan di Stasiun Bekasi
Namun, Mugi tidak kuat dengan terpaan gas air mata saat itu. Akhirnya, ia kabur meninggalkan gerobak dagangannya.
"Saya mah takut sama yang di atas (Tuhan) aja dah. Kalau rusuh masih di sini aja, santai aja. Tapi kalau sudah kena gas air mata, perih banget," kata Mugi saat ditemui di bawah JPO Stasiun Palmerah, Senin (30/9/2019).
Saat kembali, Mugi mengetahui bahwa penggorengan beserta minyak goreng bekas diambil massa. Ia menduga digunakan untuk melawan polisi.
"Cuma pas anak-anak SMA parah tuh, di sini kan gerobak saya, waktu itu yang kena juga penggorengan sama minyak-minyaknya diambilin buat nyerang polisi," kata Mugi.
Baca juga: Berkerumun di Stasiun Palmerah, Para Pelajar Diminta Pulang
Beruntung saat itu, Mugi mendapat untung sampai Rp 500.000. Uang itu digunakannya untuk membeli penggorengan baru.
"Keuntungan naik dua kali lipat, sampai Rp 500.000,00," tambah Mugi.
Sementara itu, pedagang minuman Odi juga merasakan hal sama. Menurut dia, perlakuan mahasiswa dan pelajar berbeda jauh.
Bila mahasiswa jujur saat membeli, namun tidak pada pelajar yang terkadang tidak membayar dagangannya.
Baca juga: BERITA FOTO: Demo Pelajar Brutal, Bakar Motor dan Pos Polisi hingga Blokade Jalan Tol
Saat Rabu pekan lalu, Odi berjualan dekat JPO Stasiun Palmerah hingga menjelang petang.
Namun, ketika malam, Odi menyerah dengan terpaan angin bercampur gas air mata yang membuat matanya perih.
"Kena gas air mata, mata sudah perih dan langsung aja saya kabur, ninggalin gerobak," kata Odi.
Saat malam hari hendak mengambil gerobak, minuman dagangannya sudah hilang semua.