Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Lempar Batu dan Rusak Kawat Duri, Polisi: Itu Provokator

Kompas.com - 30/09/2019, 15:59 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi mulai merusak kawat duri yang ada di depan restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).

Massa menginjak-injak duri sambil berdiri di atas separator pembatas yang membentang di sepanjang jalan Gatot Subroto.

Dari pantauan Kompas.com, mereka tidak mengenakan atribut yang dikenakan kelompok buruh dan mahasiwa. Mayoritas memakai pakaian bebas dan seragam.

Bahkan, beberapa batu dan botol plastik sempat dilempari ke arah polisi.

Baca juga: Janjian Demo di DPR Via Grup Whatsapp, Puluhan Pelajar Diamankan di Depok

Dari mobil komando, polisi mengatakan jika massa aksi yang melakukan pengeruskan merupakan provokator.

"Yang melakukan pengeruskan adalah provokator. Kami tahu di mana teman-teman kelompok buruh dan mahasiwa. Yang melakukan pengerusakan tidak tergabung dalam dua kelompok itu. Saya peringatkan, kalian provokator, hentikan tindakan kalian," ujar polisi.

Seketika, massa yang tadinya melakukan pengerusakan menghentikan tindakan mereka.

Baca juga: Menyamar Jadi Pelajar SMA, Seorang Sekuriti Diamankan Saat Akan Demo ke DPR

Dari pantauan Kompas.com, posisi kelompok mahasiswa dan buruh berada jauh di belakang massa yang melakukan pengerusakan tersebut. Massa kelompok mahasiswa dan buruh tengah melakukan orasi dengan tertib.

Hingga saat ini, ribuan polisi masih berjaga di sepanjang jalan Gatot Subroto.

Sebelumnya, aksi demo tersebut bertepatan dengan rapat paripurna terakhir anggota DPR periode ini. Demonstrasi tersebut bertujuan untuk menyampaikan penolakan terhadap RKHUP dan UU KPK.

Simak situasi terkini demonstrasi yang dilakukan berbagai kelompok massa di sekitar gedung DPR dalam live streaming Kompas TV berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com