Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Bangkai Tumbuh di Sekolah, Murid SDN Kayuringin Jaya II Bekasi Tak Perlu ke Kebun Raya Bogor

Kompas.com - 04/10/2019, 14:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Mekarnya bunga bangkai langka di SDN Kayuringin Jaya II, Bekasi Selatan, direspons positif bagi pembelajaran di sekolah.

Siti Suhartini (60), guru kelas IV mengatakan, tak semua sekolah beruntung hingga muridnya dapat melihat langsung tanaman langka tanpa perlu menempuh jarak yang jauh.

"Anak-anak jadi tahu langsung. Enggak usah ke kebun raya (Bogor)," kata Siti ditemui Kompas.com di sela waktu mengajar, Jumat (4/10/2019).

"Kan mereka tahunya bunga bangkai tumbuh di kebun raya saja. Sekarang di sini ada, alhamdulillah. Jadi anak-anak bisa liat dengan mata kepala sendiri," ia melanjutkan.

Baca juga: Cerita Penjaga Sekolah soal Bunga Bangkai Tumbuh di Sekolah di Bekasi

Siti berujar, mulanya para murid tak mengetahui bahwa bunga yang tumbuh di sudut halaman sekolah itu merupakan bunga bangkai yang terbilang langka.

Apalagi, sejumlah murid memang belum mendapatkan mata pelajaran sains.

Akibatnya, dengan naluri ingin tahu khas anak-anak, bunga bangkai itu sempat jadi sasaran tangan-tangan usil mereka.

Saat ini, bagian kuncup bunga bangkai itu ada yang sobek.

"Kemarin waktu memang ada yang iseng menyobek (bagian) atasnya, karena dia enggak tahu itu bunga apa, langka atau bagaimana. Malah, hampir-hampir dipacul sama anak kelas IV. Mau dicabut," ujar Siti.

Baca juga: Bunga Bangkai di Sekolah Bekasi Butuh Setahun untuk Tumbuh

Namun, hal ini justru jadi media pembelajaran yang positif. Wawasan mengenai bunga bangkai bisa diketahui seluruh murid.

"Terus ada guru yang tahu, dia guru kelas I. Katanya, 'jangan disentuh-sentuh, itu bunga langka'. Anak-anak kelas 1 dan 2 ikut dikasih tahu, ini numbuhnya 4 tahun sekali. Sekarang jadinya anak-anak tahu di kelas, kalau bunga ini masih keluarga dengan bunga bangkai," kata Siti.

Sebelumnya, bunga bangkai langka tumbuh sejak Senin (30/9/2019), di halaman SDN Kayuringin Jaya II, Bekasi Selatan.

Penjaga sekolah, Nama (56) awalnya tak menyadari bahwa kemunculan tunas yang serupa jantung itu bakal merekah jadi bunga bangkai.

"Waktu pertama lihat, kayak jantung begitu. Tadinya polos saja, tanah biasa saja, buat menaruh sisa bakaran sampah," kata Nana kepada Kompas.com, Jumat.

Nana berujar, ia membiarkan saja "jantung" tersebut tanpa memberinya perhatian khusus. Tiga hari berselang, tunas itu merekah menjadi bunga berukuran besar.

"Baunya sudah dua hari lalu muncul kalau sore ke malam, kayak bangkai tikus gitu. Nah ini banyak lalat karena disobek sama anak-anak," sebut Nana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com