Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kalideres Heboh Sopir yang Dibunuh di Depok Adalah Tetangganya

Kompas.com - 07/10/2019, 16:33 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Gang Madrasah RT003, RW001, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat heboh dengan informasi soal pembunuhan JW (23) di Depok, yang beralamat di Kalideres.

Kehebohan terjadi karena alamat korban berada di wilayah Jakarta Barat. Begitu mendengar kabar tersebut, warga berkumpul untuk membicarakannya.

Ketua RT setempat, Isnaini mengatakan JW memang sempat menempati salah satu kontrakan di RT-nya.

Namun sejak tahun 2014, JW sudah tidak tinggal lagi di Kalideres.

"Tinggal sama keluarganya, bapaknya kan sudah meninggal. Mereka kontrak di belakang, sebelum saya jadi RT dia sudah tinggal di sini. Saya jadi RT 2014, ya 5 tahun lalu," ucap Isnaini saat ditemui di rumahnya, Senin (7/10/2019).

Baca juga: Pembunuh Sopir di Kamar Kos di Depok Ditangkap Polisi

Isnaini mengatakan lima tahun lalu JW juga tidak begitu aktif di lingkungannya.

Terbukti sejak tahun 2014, kata Isnaini, JW tidak mengikuti pemilu

"Pas pemilu juga dia enggak datang," tambah Isnaini.

Diberitakan sebelumnya, seorang sopir berinisial JW (32) ditemukan tak bernyawa di rumah indekos Palsigunung, Tugu, Cimanggis, Depok, Senin (7/10/2019) subuh.

Polisi yang memperoleh laporan dari warga langsung memeriksa ke lokasi. Saat ditemukan, korban dalam kondisi terluka.

Baca juga: Sopir Ditemukan Tewas di Kamar Kos di Depok

"Saksi F di dalam rumah mendengar korban cekcok dengan temannya. Saksi kemudian keluar rumah hendak belanja ke pasar, lalu melihat korban tergeletak bersimbah darah," ujar Kapolres Depok, AKBP Aziz Ardiansyah dalam keterangannya kepada wartawan, Senin siang.

Kini pihak kepolisian pun sudah menangkap pelaku pembunuhan.

"Ditangkap di Lenteng Agung, Jakarta Selatan," ujar Kapolres Depok, AKBP Aziz Ardiansyah dalam keterangannya kepada wartawan, Senin petang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com