JAKARTA, KOMPAS.com - Angga Rahmana (30), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, lolos seleksi program Seoul Sister City 2019 dan berhak berangkat ke Seoul, Korea Selatan, pada awal November mendatang.
Angga yang hanya lulusan SMP itu tidak menyangka bisa pergi ke Seoul untuk mewakili petugas PPSU di DKI Jakarta.
Angga lolos seleksi program tersebut berkat kegiatan sosial yang melibatkan pemuda di wilayah Duri Pulo. Sejumlah kegiatan sosial itu diselenggarakannya sejak sebelum menjadi petugas PPSU.
Baca juga: Mantan Pekerja di Pembakaran Arang di Cilincing Diusulkan Jadi PPSU
Momen yang paling diingatnya ialah saat dirinya pada 2013 berhasil meredam tawuran antara kelompok pendukung sepak bola The Jak Mania (suporter Persija Jakarta) dan Viking (suporter Persib Bandung) di wilayahnya.
Saat itu, dia belum menjadi petugas PPSU. Dia bekerja di sebuah perusahaan konfeksi di Cibinong, Kabupaten Bogor.
Menurut dia, di Kelurahan Duri Pulo sejak dahulu sering terjadi tindak kriminal seperti, tawuran dan peredaran narkoba.
"Di Duri Pulo itu ada wilayah namanya Setia Kawan. Di wilayah itu tawuran mulu tiap hari kayak minum obat, sehari tiga kali pasti tawuran," kata Angga saat ditemui di Kantor Lurah Duri Pulo, Senin (7/10/2019).
Ayah Angga yang merupakan petugas keamanan di Setia Kawan itu hampir setiap hari mengeluh tentang kondisi keamanan di wilayah itu.
"Ayah saya tiap hari ngeluh, pusing gimana cara selesain konflik tawuran itu. Nah waktu saya kerja, di tempat kerja saya itu dengerin radio. Di radio itu saya dengar ada iklan tentang hari Sumpah Pemuda, acara yang digelar untuk peringati Sumpah Pemuda. Dari situ saya pikir kenapa saya enggak buat saja acara kaya gitu di kampung saya," ujar Angga.
Berawal dari siaran radio itulah, pria yang punya 3 anak itu berinisiatif merangkul kedua kelompok pendukung yang kerap tawuran tersebut untuk bersama membuat acara dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda. Acara itu diadakan pada 26 Oktober 2013.
Saat itu, acara yang diselenggarakan merupakan pertunjukan musik reggae dan bakti sosial dengan menyantuni anak yatim piatu.
Usai acara tersebut, tawuran di wilayah itu belum sepenuhnya hilang tetapi perlahan berkurang.
Semenjak itu, acara kepemudaan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda selalu diadakan dirinya dan pemuda di wilayah Setia Kawan.
Cerita tentang kegiatan sosial yang diselenggarakan Angga ternyata terdengar pihak Kelurahan Duri Pulo.
Angga lalu diminta tolong lurah untuk membuat suatu website berisi kegiatan kelurahan. Kebetulan, Angga saat itu telah berhenti dari pekerjaannya perusahaan konfeksi.