BEKASI, KOMPAS.com - Dua orang pegawai tempat cuci steam di Pondok Melati, Bekasi, jadi korban aksi perampok bercelurit pada Senin (7/10/2019) lalu.
Keduanya sedang tertidur di bangku panjang area tunggu yang merangkap sebagai warung itu, saat komplotan perampok bercelurit tiba-tiba merangsek masuk.
"Yang lainnya lagi pada di atas tidur, sama yang bagian malam di bangunin ke atas," ujar Dedi Irawan, salah satu pegawai yang kehilangan ponsel.
Menghadapi perampok bercelurit itu, sontak ia langsung menyerahkan ponselnya.
Baca juga: Jubir FPI Munarman Dipanggil Polisi Terkait Kasus Penganiayaan Ninoy Karundeng
Sementara itu, kata Dedi, rekannya yang bernama Kindi awalnya tak langsung menyerahkan ponselnya saat ditodong oleh perampok.
Namun, ia akhirnya menyerah setelah lehernya dikalungi celurit oleh perampok tersebut.
"Yang pegang celurit tiga, yang di jalan satu, jadi empat," kata Dedi.
Lantaran langsung menyerahkan ponsel, Dedi dan Kindi tak diserang oleh perampok bercelurit itu. Tak ada luka pada tubuh mereka.
Baca juga: Jeruji Besi yang Tak Menghalangi Umar Kei untuk Selundupkan Sabu....
Sayangnya, aksi ketika perampok itu merampas dua ponsel milik Dedi dan Kindi tidak terekam kamera pengintai.
Pasalnya, keduanya tertidur di sisi pojok area tunggu yang tidak tersorot kamera pengintai.
Dalam rekaman kamera pengintai yang tersebar di media sosial, diperkirakan ada delapan orang perampok mendadak menyatroni tempat cuci steam.
Beberapa di antaranya langsung merangsek ke dalam area tunggu sambil mengacung-acungkan celurit.
Seorang pria penjaga yang tengah tertidur di bangku panjang sontak terbangun dan masuk ke dapur.
Pria yang kemudian diketahui bernama Ahmad Riyadi (30) itu lalu keluar lagi dan mengacungkan celurit pula ke arah komplotan tersebut.
Tak ayal, antara penjaga dan rampok yang sama-sama bercelurit itu saling berhadapan dan coba menyerang satu sama lain. Namun, komplotan rampok akhirnya kocar-kacir dan melarikan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.