Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggah Iklan Joker, BPJS Kesehatan Dianggap Buat Stigma bagi ODGJ

Kompas.com - 11/10/2019, 13:53 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unggahan iklan BPJS Kesehatan dengan latar belakang wajah Joker di akun resmi Facebook-nya dinilai dapat menguatkan stigma terhadap seseorang yang memiliki gangguan jiwa berbahaya.

"Kami khawatir nantinya stigma masyarakat tentang orang yang gangguan jiwa ada potensi menjadi joker. Semua orang kalau punya kenalan dengan gangguan jiwa jadi hati-hati loh," ujar Ketua Perhimpunan Jiwa Sehat, Yeni Rosa, di kantor BPJS Kesehatan, Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat (11/10/2019)

Ia mengatakan, tak sepatutnya orang gangguan jiwa disamakan dengan tokoh fiktif dalam film Joker ini. Sebab, menurut dia, Joker memiliki latar belakang yang berbeda dengan seseorang yang gangguan jiwa.

"Jangan kemudian dianggap bahwa semua orang dengan gangguan jiwa kemudian menjadi pembunuh seperti Joker jika disakiti orang. Namun, dia akan sembuh kecuali kalau dia dikasih obat. Itulah yang saya tangkap dari unggahan BPJS," katanya.

Baca juga: Usai Terima Somasi, BPJS Kesehatan Hapus Foto Joker di Facebook

Ia menilai, di Indonesia masih banyak orang gangguan jiwa yang belum minum obat.

Namun, hal itu buktinya tak membuat mereka yang gangguan jiwa belum minum obat itu akan berubah menjadi bahaya.

"Malah kenyataannya berdasarkan penelitiaan, banyak pasien gangguan jiwa yang mengalami kekerasan. Bahkan sedikit kemungkinan mereka menyakiti orang lain," ucapnya.

Oleh karena peristiwa itu, ia menuntut BPJS Kesehatan untuk mengontrol media sosialnya. BPJS Kesehatan juga diminta memberikan klarifikasi dan menyatakan kekeliruannya atas unggahan iklan Joker itu.

Kemudian, ia juga meminta BPJS selama tujuh bulan ke depan melakukan kampanya perbaikan citra orang gangguan jiwa ke masyarakat.

Baca juga: Unggah Foto Joker, BPJS Kesehatan Disomasi Komunitas Pemerhati ODGJ

"Kami berharap BPJS ke depannya akan menjadi leading centre untuk memperbaiki stigma masyarakat kepada orang gangguan jiwa. Supaya satu minggu ke depan dia juga mengunggah klarifikasi terkait postingan sebelumnya," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, BPJS Kesehatan mengunggah pernyataan dengan latar belakang wajah Joker di akun resmi Facebook-nya. Keterangan dalam unggahan itu yakni:

JKN-KIS menanggung perawatan penyakit Orang Dengan Gangguan Jiwa agar tidak tercipta Joker-Joker lainnya~

#BPJSKesehatanRI
#BPJSKesMelayaniNegeri
#LensaJKN

BPJS Kesehatan akhirnya mendapat somasi terbuka dari para komunitas organisasi peduli kesehatan jiwa yang terdiri dari ODGJ/penyandang disabilitas mental (PDM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com