Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Akbar Alamsyah Meninggal dengan Penuh Kejanggalan, Keluarga Harap Ada Bantuan Hukum

Kompas.com - 11/10/2019, 15:29 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fitri Rahmayani berharap keluarganya mendapat bantuan hukum untuk mengungkap siapa pelaku tindak kekerasan terhadap adiknya, Akbar Alamsyah.

Pasalnya, Fitri merasa yakin bahwa Akbar mengalami koma hingga meninggal dunia karena perlakuan tidak wajar oknum tertentu.

"Pengin banget (mendapat bantuan hukum). Kami cuma pengin tahu orangnya siapa. Kami cuma pengin tahu dia apain adik saya," kata Fitri saat ditemui di kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).

Dia bahkan tidak percaya dengan pemberitaan media yang menyebutkan Akbar mengalami luka serius hanya karena jatuh dari pagar gedung DPR RI.

Baca juga: Wajah Akbar Alamsyah Lebam dan Kepala Membesar Saat Keluarga Pertama Kali Jenguk

"Enggak mungkin dia jatuh dari pagar, enggak mungkin. Dia enggak sampai ke Gedung DPR kok," kata dia.

Bukan hanya itu, dia juga merasa janggal dengan kondisi wajah Akbar saat pertama kali bertemu di rumah sakit. Wajah Akbar saat itu tidak mencerminkan luka parah layaknya jatuh dari pagar.

"Di kepalanya besar kaya pakai helm, kaya semacam tumor kepala gede. Lebam bibirnya sampai nutupin lubang hidung sangking keluarnya, jontor," ucap dia.

Dengan adanya bantuan hukum dari pihak tertentu, Fitri berharap kebenaran di balik tewasnya Akbar bisa terungkap dengan jelas.

Sebelumnya, Akbar Alamsyah, korban dalam demo pelajar di sekitar Gedung DPR dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (10/10/2019) sore.

Baca juga: Isak Tangis Keluarga Mengantar Jenazah Akbar Alamsyah ke Peristirahatan Terakhir

"Akbar telah tidak ada, tadi sekitar pukul 17.00 WIB dia sudah tidak bersama kami," ujar Rosminah dengan suara bergetar saat dihubungi kemarin, Kamis (10/10/2019)

Ia belum mengetahui apa penyebab anaknya meninggal. Sebab pada saat terakhir, dia meninggalkan Akbar sebentar untuk pulang ke rumah. Saat itu anaknya itu masih terbaring di ruang Cicu.

"Saya juga kurang tahu. Pas saya ke rumah sakit, dapat kabar Akbar sudah tidak ada, minta tolong doanya ya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com