JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 Prasetio Edi Marsudi mengatakan, kunci persoalan masih kosongnya kursi wakil gubernur DKI Jakarta ada di tangan dua partai pengusung, yakni Partai Gerindra dan PKS.
Prasetio mengemukakan hal itu ketika ditanya mengenai lamanya proses pemilihan wagub DKI yang hingga kini belum tuntas.
"Saya rasa masalah wagub enggak mandek. Tinggal bagaimana dua partai pengusung ini berbicara yang baiklah," kata Prasetio di Ruang Paripurna, lantai 3, gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2019).
Ia meminta agar kedua calon yang diajukan Fraksi PKS dan Fraksi Gerindra betul-betul memahami permasalahan Ibu Kota.
Baca juga: Pemilihan Wagub DKI Diharapkan Selesai Sebelum Akhir Tahun 2019
"Saya minta kepada mereka kalau mencalonkan wagub itu jangan cuma tempelan sebagai wagub tapi juga benar-benar harus tahu permasalahan Jakarta karena Jakarta sangat complicated...," kata dia.
Jika kedua calon sudah sesuai kriteria maka bisa langsung ditentukan dalam rapat paripurna pemilihan wagub DKI Jakarta.
"Silakan hasilnya di paripurna apakah diiyakan atau tidak. Itu kan paripurna yang menentukan. Di situ kami mengimbau kepada dua partai pengusung ini carilah toko-tokoh yang mengerti masalah Jakarta," ujarnya.
Posisi wagub DKI telah kosong sejak 10 Agustus 2018 setelah ditinggal Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden.
PKS dan Gerindra sudah mengajukan dua nama untuk menjadi cawagub yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
Namun proses pemilihan di DPRD DKI berjalan alot. Pansus menyebut tata tertib pemilihan wagub sudah selesai dibahas oleh namun hingga kini rapimgab untuk pembahasan tatib belum juga terlaksana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.