Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda yang Bunuh Temannya di Ciledug adalah Mantan Napi, Dipicu Masalah Sepele

Kompas.com - 15/10/2019, 07:02 WIB
Jessi Carina

Editor

TANGERANG, KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan sadis di Ciledug Tangerang satu pekan lalu ternyata seorang mantan narapidana yang pernah mendekam di lembaga permasyarakatan.

Nasrulloh atau Arul (24) pelaku penusukan hingga tewas kepada Ahmad Zumaidi (20) pada Minggu (13/10/2019) kemarin pernah menjadi narapidana kasus narkoba pada tahun 2017 silam.

Bibi korban bernama Mastiya Nita mengatakan, Arul memang memiliki sifat yang buruk dan tidak bisa lepas dari barang haram narkoba.

"Cuma ditahan sebentar saja sih, tahun 2017 juga sudah bebas, kasusnya narkoba pada tahu juga di sini. Memang setahu saya anaknya badung banget," kata Mastiya, Senin (14/10/2019).

Ia bercerita, sehari sebelum nyawa keponakannya melayang di tangan temannya sendiri, Arul dan Ahmad sempat cekcok.

Padahal, Mastiya melanjutkan, keduanya merupakan teman yang sudah saling mengenal semenjak anak-anak.

"Berantem hebatnya sih kemarin ya, berantem kedua ya yang sampai ditusuk itu. Waktu pertama sempat dilerai sama warga sini yang lihat," ujar Mastiya.

Beberapa hari setelah perkelahian pertama, Ahmad mendapatkan pesan singkat dari Arul untuk bertemu di lokasi kejadian pembunuhan.

Baca juga: Seorang Pria Aniaya Temannya Hingga Tewas di Ciledug

"Di situ deh kejadian berantem kedua sampai ada pembunuhan. Darahnya banyak banget waktu dibawa ke rumah sakit karena ketusuk lumayan dalam. Padahal sebelum berangkat sempat dilarang sama ibunya," cerita Mastiya.

Masalah sepele

Menurutnya, kejadian berdarah tersebut berangkat dari masalah kunci motor Ahmad yang dikira disembunyikan oleh Arul.

"Sebenarnya kunci dia (Arul) ketinggalan di warung dan dibawa sama ponakan saya malah nyangkanya sengaja diumpetin. Nah Ahmad ngasihnya lempar eh tersinggung," ucap Mastiya.

Hingga saat ini, polisi masih terus mendalami motif di balik pembunuhan remaja Ciledug, Kota Tangerang.

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim mengatakan pembunuh tersebut sudah diamankan.

"Untuk motif masih kami dalami sementara pelaki sudah diamankan," kata Rachim.

Atas laporan yang terjadi di Perum Puri Kartika Baru Jalan Sawo, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang ini polisi langsung bergerak ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP) dan menangkap pelaku.

Pelaku berhasil diamankan di Kampung Dukuh Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang dan ditahan di Mapolsek Ciledug untuk penyidikan lebih lanjut. (EGA ALFREDA)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Pembunuh Seorang Pemuda di Tangerang Karena Masalah Sepele Ternyata Mantan Narapidana".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com