Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMK di Depok Diserang Sekelompok Orang, Guru: Sudah Tiga Kali Penyerangan

Kompas.com - 16/10/2019, 23:53 WIB
Sandro Gatra

Editor

DEPOK, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kawasan Pitara, Cipayung, Pancoran Mas, Kota Depok, rusak parah usai menjadi sasaran penyerangan brutal oleh sekelompok orang tak dikenal.

Peristiwa penyerangan tersebut terjadi pada Rabu (16/10/2019) sekira pukul 05.00 WIB, ketika kondisi di sekitar lokasi kejadian tengah sepi dan masih gelap.

Pihak sekolah telah melaporkan perusakan tersebut ke Mapolresta Depok. Sementara polisi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara serta melakukan pemeriksaan sejumlah saksi.

Baca juga: SMK di Depok Dirusak Massa, Polisi Duga Aksi Balas Dendam

IS salah seorang guru di sekolah tersebut mengatakan, peristiwa penyerangan tersebut bukanlah kali pertama terjadi.

“Bukan pertama kali, ini sudah yang ke-tiga kalinya,” ujar Is di Mapolresta Depok, Pancoran Mas, usai membuat laporan, Rabu, seperti dikutip Tribun Jakarta.

IS mengatakan, tahun 2018, sekolahnya sempat menjadi sasaran penyerangan oleh oknum pelajar sekolah lainnya. Saat itu tengah ada ujian semester.

“Beberapa tahun yang lalu saya lupa persisnya kapan, kami diserang juga. Tapi kalau yang itu katanya salah sasaran,” ujar IS.

Menurut IS, pihaknya rugi materi maupun moril akibat penyerangan tersebut.

“Bicara kerugian pastinya jutaan rupiah, kaca kelas kami pecah, dan fasilitas juga banyak yang rusak,” ujar IS.

Selain itu, ke-empat sekuriti sekolahnya mengalami ketakutan saat penyerangan terjadi.

Karena jumlah massa yang tak terhitung, akhirnya ke-empat sekuriti tersebut memilih untuk menyelamatkan diri dan bersembunyi.

“Kerugian moril yang dialami ke-empat petugas kami. Mereka sampai bersembunyi ketakutan ketika penyerangan tersebut berlangsung,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah mengatakan, hasil penyelidikan sementara, pihaknya meyakini penyerangan tersebut masih berkaitan dengan aksi tawuran pelajar yang terjadi pada Selasa (15/10/2019) sore.

Akibat tawuran dua kelompol pelajar tersebut, diketahui seorang pelajar tewas dan seorang pelajar lagi mengalami luka parah.

"Diduga pagi ini ada aksi balas dendam, tapi sasarannya bukan anak sekolahnya tapi gedung sekolah yang mewakili peristiwa kemarin, yang terjadi perselisihan. Karena tidak ada orang, jadi para pelaku melakukan perusakan," kata Azis di lokasi kejadian kejadian

Ia mengatakan, pihaknya telah mengetahui kelompok yang diduga melakukan penyerangan. Pihaknya akan segera mengusut tuntas kasus ini.

"Saya tidak akan tinggal diam, akan saya lakukan penegakan secara hukum secepatnya, dan kami mohon dukungan seluruh masyarakat," katanya. (Dwi putra kesuma)

 


Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "SMK di Depok Rusak Parah Diserang Sekelompok Orang, Guru: Ini Bukan yang Pertama Kali."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com