Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 8 Tahun yang Dicabuli Tetangga Alami Trauma hingga Tak Mau Sekolah

Kompas.com - 18/10/2019, 16:26 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - KA, bocah berusia delapan tahun yang dicabuli tetangganya berinisial DA (42), kini alami trauma berat.

ST, ibu kandung KA mengatakan, kini anaknya tidak mau masuk sekolah. Sebab, KA takut di-bully oleh teman-temannya di sekolah.

"Dia tidak mau sekolah sekarang, sudah dua minggu tidak masuk sekolah. Disuruh sekolah tidak mau, takut di-bully sama teman-temannya soalnya," kata ST di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jumat (18/10/2019).

Baca juga: Bocah 8 Tahun Dicabuli Tetangga, Orangtua Lapor Polisi

ST akhirnya memaklumi anaknya tidak mau sekolah. Dia juga sudah membawa anaknya ke psikolog untuk mengobati rasa trauma yang dialami KA.

"Kalau dipaksa sekolah, saya kasian dia malah nangis. Saya juga sudah bawa dia ke psikolog, sekarang lagi bertahap proses di psikolog," ujar ST.

Selain KA, korban yang dicabuli pelaku lainnya berinisial M, T, dan MI juga tidak mau masuk sekolah karena alami trauma yang sama dengan KA.

Sebelumnya, KA dicabuli DA di rumah pelaku, Makasar, Jakarta Timur. Kepada ibunya, KA mengaku pernah dicium dan dadanya dipegang pelaku.

Selain KA, diketahui terdapat tiga korban lainnya. Ketiganya, yakni berinisial M, T, dan MI yang juga masih di bawah umur.

"Korbannya yang parah itu tiga, yang dicium saja itu satu. Saya datang lagi ke korban lainnya namanya T minta kesaksian, awalnya anaknya sempat tidak mau cerita tapi akhirnya cerita bilang dadanya juga dipegang. Kemudian, saudaranya jadi korban juga namanya M, cerita 'iya kita itu diikat, ditelanjangin, mulutnya ditutup', iya dilakukan di rumah pelaku," ujar ST.

ST telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur dan langsung dalam penyelidikan polisi.

Adapun pelaku diketahui sudah tidak ada di rumahnya, pasca aksinya diketahui keluarga korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com