Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Ditutup, Mahasiswa Kesulitan Menuju Istana untuk Demo

Kompas.com - 21/10/2019, 15:49 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - BEM Seluruh Indonesia (SI) berjalan menuju Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (21/10/2019).

Dari Pantauan Kompas.com pukul 14.51 WIB ada mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta, Universitas Gajah Mada, STIE SEB Depok, Politeknik Negeri Jakarta, Unpad, IPB yang ikut menggelar aksi unjuk rasa.

Mereka berjalan dari arah Patung Kuda Arjuna Wiwaha menuju Istana Merdeka. Namun, karena jalan ditutup, mereka memutar balik ke Balai Kota dan kembali menuju Patung Kuda.

Namun, langkah mereka tertahan kembali di Patung Kuda oleh kawat barrier dan polisi yang melakukan penjagaan.

Dari atas pengeras suara, salah satu mahasiswa mengatakan, pihaknya meminta polisi membuka kawat barrier agar mereka bisa berjalan menuju Istana.

Baca juga: Jelang Demo Mahasiswa, Jalan Sekitar Istana Negara Ditutup

"Kami beri waktu hingga tiga puluh menit agar kawat barrier dibuka, kalau dalam 30 menit tidak dibuka, rakyat sendiri yang akan membukanya," ucap salah satu mahasiswa dari atas mobil orator.

Sementara itu, Kapolsek Gambir Kompol Wiraga Dimas Tama mengatakan, penutupan jalan tersebut karena akses Istana sedang steril.

"Mereka tidak bisa (ke Istana) karena sedang disterilisasi," ucap Wiraga.

Ia mengatakan, penutupan jalan itu dilakukan untuk memberikan kenyaman bagi pengguna jalan.

Baca juga: Polisi Siapkan 1.500 Personel Amankan Demo BEM SI di Istana

"Jangan sampai kita buka jalan tersebut, nanti ada provokator yang masuk, sehingga mereka tidak bisa menjalankan kegiatan dengan aman," tuturnya.

Adapun dalam media sosial instagram BEM SI @bem_si diberitahukan Bem SI meminta seluruh mahasiswa untuk memastikan 5 tahun kepemimpinan Joko Widodo-Ma’rut Amin berpihak pada rakyat dan kemanusiaan.

BEM SI juga akan mengingatkan bahwa ada agenda dan janji yang belum dituntaskan oleh Jokowi dalam masa pemerintahan sebelumnya.

Mereka juga menuntut Presiden Joko Widodo mengeluarkan Perppu untuk UU KPK yang direvisi September lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com