Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Depan Istana, Ketua BEM UGM: Kita Tidak Ingin Dikhianati Kedua Kalinya

Kompas.com - 21/10/2019, 16:26 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BEM Seluruh Indonesia (SI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Ketua BEM Universitas Gajah Mada (UGM), M. Atiatul Muqtadir mengatakan, aksi mahasiswa hari ini menuntut Presiden Joko Widodo menuntaskan janji-janjinya di pemerintahan sebelumnya.

Sebab, pihaknya menilai ada banyak janji-janji Presiden Jokowi yang belum terealisasikan.

“Janji sekadar janji, maka hari ini kita semua berdiri di tengah teriknya matahari hari ini, kita ingin menyampaikan bahwa kita tidak ingin dikhianati untuk kedua kalinya. Kita ingin presiden kita hari ini Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin untuk menuntaskan janjinya, karena janji adalah hutang,” ujar Atiatul Muqtadir di Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin.

Baca juga: TII: Presiden, Segera Pulihkan KPK

Ia mengatakan, pemerintahan sebelumnya menjadi pelajaran bahwa ruang publik dibajak oleh oligarki elite politik.

Sebab produk-produk legislasi seperti RKUHP dan revisi UU KPK dibuat tanpa partisipasi publik.

“Dibuat sedemikian rupa (produk legislasi) dengan operasi senyap tanpa partisipasi publik apakah itu yang disebut demokrasi? Apakah itu yang disebut cita-cita reformasi kita?” kata Atiatul.

Baca juga: 5 Tahun Jadi Mendagri, Tjahjo Sedih Banyak Kepala Daerah Kena OTT KPK

Mahasiswa juga meminta Presiden Jokowi untuk menuntaskan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang masih menjadi teka-teki.

“Kita berdiri di sini tidak akan mengembalikan mata dari Novel Baswedan. Tidak akan menghidupkan kembali Munir. Tidak boleh ada Novel Baswedan berikutnya, tidak boleh ada Munir selanjutnya. Tidak boleh ada korban selanjutnya diperkosa oleh negara, diculik oleh negara, dihardik oleh negara,” katanya.

Atiatul mengatakan, pihaknya ingin Presiden Jokowi mengevaluasi janji pemerintah sebelumnya untuk dilunasi di Pemerintahaan saat ini.

“Kita tidak ingin presiden yang dilantik untuk kedua kalinya mengkhianati kita untuk kedua kalinya. Hari ini kita kembali mengingatkan bahwa di tengah euforia pelantikan, di bawah pelantikan yang di lakukan di Istana di depan mata kita ada banyak janji-janji, ada banyak agenda-agenda yang belum tertunaikan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com