Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Pemprov Jakarta Klaim Perhatikan Kesejahteraan Pelajar

Kompas.com - 22/10/2019, 14:32 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com - Selama dua tahun kepemimpinan Anies Baswedan di DKI, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta serius memberi perhatian khusus kepada kesejahteraan anak sekolah.

Perhatian itu pun diwujudkan melalui salah satu program unggulan Pemprov DKI Jakarta, yakni program makanan tambahan anak sekolah (PMTAS) dan pembagian Kartu Kesejahteraan untuk anak sekolah dan mahasiswa.

PMTAS sendiri diluncurkan pada 2018 untuk meningkatkan gizi anak. Dalam keterangan persnya Pemprov DKI menjelaskan, sejak dilunjurkan program ini telah menjangkau 144.223 anak di 456 sekolah di seluruh Jakarta.

Setiap anak diberikan paket makanan senilai Rp 10.890 yang diberikan setiap hari di sekolah.

"Setiap Senin sampai Jumat siswa-siswi diberi makanan tambahan. Pemberiannya menyesuaikan waktu belajar mengajar, bisa pagi, siang ataupun sore," ujar Ratiyono ketika masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono, seperti dimuat Kompas.com, Rabu (27/3/2019).

Baca juga: Penuhi Gizi Anak Sekolah, Pemprov DKI Gelontorkan Rp 324 Miliar

Perlu diketahui dalam program PMTAS ada 29 varian menu yang disediakan, di antaranya roti, susu UHT, onde-onde, bubur kacang hijau, puding buah, buah-buahan, martabak telur, dan omelet telur daging.

Untuk menyediakan paket makanan tambahan anak sekolah tersebut Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan komite sekolah dan memberdayakan pedagang setempat. Anggaran untuk program PMTAS pada 2019 mencapai Rp 324 Miliar.

"Total anggarannya Rp 324 miliar untuk lima kotamadya dan satu kabupaten di Jakarta. Semoga bisa langsung diterima masyarakat," kata Ratiyono.

KJP Plus dan KJMU

Agar anak tetap dapat melanjutkan aktivitas sekolah dengan lancar, Pemprov DKI Jakarta juga memperkenalkan dua jenis Kartu Kesejahteraan untuk siswa sekolah dan perguruan tinggi dalam dua tahun terakhir.

Pertama, Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang memberikan dana pendidikan sebesar Rp 250.000 – Rp 450.000 per bulan, sesuai jenjang pendidikan. Pada 2019, total sudah 860.397 siswa menerima KJP Plus.

Kedua, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang memberi dana pendidikan bagi mahasiswa sebesar Rp 9 juta per semester. Tercatat sudah 5.061 mahasiswa di 90 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menerima kartu ini. 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan beasiswa dalam bentuk Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) kepada 5.061 mahasiswa ber-KTP Jakarta yang kurang mampu. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan KJMU secara simbolis di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/9/2019).KOMPAS.COM/NURSITA SARI Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan beasiswa dalam bentuk Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) kepada 5.061 mahasiswa ber-KTP Jakarta yang kurang mampu. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan KJMU secara simbolis di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/9/2019).

Adapun KJP Plus dapat dimanfaatkan untuk membeli alat tulis dan perlengkapan sekolah, seragam dan kelengkapannya, komputer dan laptop, makanan bergizi, kacamata dan alat bantu pendengaran.

Kemudian dapat pula dipakai untuk kegiatan ekstrakurikuler, buku dan penunjang pelajaran, obat-obatan yang tidak tergolong dalam zat adiktif, kalkulator scientific, alat dan/atau bahan praktik, alat simpan data elektronik, sepeda, serta alat bantu disabilitas untuk peserta didik berkebutuhan khusus.

Selain itu, KJP Plus juga dapat digunakan untuk gratis menumpang Transjakarta, tiket masuk ke Ancol, museum, Kebon Binatang Ragunan dan Monas, serta bisa dipakai sebagai alat pembayaran berbelanja enam jenis pangan murah.

Informasi lengkap pendaftaran KJP Plus dapat diakses melalui tautan ini 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com