BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi kembali berdinas, Rabu (23/10/2019), setelah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Badung, Bali.
Di sana, ia mempelajari penerapan penarikan pajak berbasis elektronik alias e-pajak.
Politikus Golkar ini menyatakan, e-pajak bakal berperan besar dalam memaksimalkan potensi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bekasi.
"Di Bali itu dia (Kabupaten Badung) ada tiga. Web service, itu nanti seperti yang prepaid tax. Ada yang pakai taping box. Ada yang pakai cash register," kata pria yang akrab disapa Pepen itu kepada wartawan di RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Rabu petang.
Baca juga: Wali Kota Gemas, 70.000 Warga Bekasi Masih Pakai Suket Gara-gara Blanko E-KTP Langka
Pepen berujar, ketiganya sama-sama memanfaatkan teknologi informasi untuk memaksimalkan penarikan pajak.
Dengan komputerisasi semacam ini, arus pajak akan terdata secara lebih baik. Sehingga, celah dalam penarikan pajak dapat dipersempit.
Selain mempelajari sistem penarikan pajak berbasis elektronik, Pepen juga akan menerapkan klasifikasi jenis usaha untuk penarikan pajak di Kota Bekasi.
Klasifikasi ini disesuaikan dengan sistem elektronik penarikan pajak tadi. Pajak restoran dan parkir, menurut Pepen, akan jadi sasaran sistem ini guna mendongkrak PAD.
"Kita harus ada pengklasifikasian, mana yang pakai cash register, mana yang pakai taping box, mana yang pakai web service," ia menerangkan.
"Kalau sekarang kan dibabat semua," tutup Pepen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.