Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Sewa Rusunawa Pasar Rumput Ditaksir Rp 800.000 hingga Rp 1,3 Juta

Kompas.com - 25/10/2019, 07:54 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, tarif sewa Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pasar Rumput, Jakarta Selatan, diperkirakan antara Rp 800.000 sampai Rp 1,3 juta per bulan.

Perumda Pasar Jaya bersama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta masih mengkaji tarif sewa rusunawa tersebut.

"Taksirannya kurang lebih akan di angka antara Rp 800.000 sampai Rp 1,2 juta atau Rp 1,3 juta, tapi itu jadi fine tuning," ujar Arief di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (24/10/2019).

Baca juga: PUPR Serahkan Rusunawa Pasar Rumput ke Pemprov DKI Akhir 2019

Arief menyatakan, Rusunawa Pasar Rumput mulanya diprioritaskan untuk masyarakat di bantaran Kali Ciliwung yang terdampak program normalisasi sungai.

Ada sekitar 90 kepala keluarga (KK) yang tinggal di bantaran Ciliwung.

Rusunawa Pasar Rumput terdiri dari 1.984 unit hunian. Karena itu, Perumda Pasar Jaya dan Pemprov DKI kembali menggodok peruntukan sisa unit hunian yang tersedia.

"Kalau tidak salah jumlahnya tinggal 90 KK yang di bantaran Kali Ciliwung. Itu yang kemudian sedang kami modifying nantinya ke mana Dinas Perumahan akan mengalokasikannya," kata Arief.

Ia juga belum bisa memastikan apakah perkiraan tarif antara Rp 800.000 sampai Rp 1,3 juta diberlakukan untuk semua penghuni rusunawa, atau ada pengecualian tarif bagi warga yang terdampak program normalisasi.

"Sedang digodok. Cuma, prinsipnya kami tidak mau ada pola-pola PSO (public service obligation/subsidi) di situ, makanya program subsidinya mungkin tidak seperti itu," ucapnya.

Rusunawa Pasar Rumput dibangun sejak 2016 oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Nilai kontrak pembangunannya mencapai Rp 961,3 miliar.

Kementerian PUPR akan menyerahkan rusunawa tersebut kepada Pemprov DKI Jakarta pada akhir 2019 ini.

Rusunawa Pasar Rumput akan dikelola oleh badan usaha Pemprov DKI, yaitu Perumda Pasar Jaya.

"Insya Allah akhir tahun ini (diserahkan kepada Pemprov DKI)," ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, Selasa lalu.

Rusunawa Pasar RumputKementerian PUPR Rusunawa Pasar Rumput

Khalawi menuturkan, Kementerian PUPR masih merampungkan pekerjaan lanskap di Rusunawa Pasar Rumput.

Baca juga: Pemprov DKI Kaji Tarif Sewa Rusunawa Pasar Rumput

Pekerjaan lanskap yakni penataan halaman depan yang akan membuat rusunawa terlihat indah dan asri.

Rusunawa Pasar Rumput memiliki konsep mixed use, di bagian bawah akan digunakan sebagai tempat berdagang dan bagian atas akan digunakan sebagai hunian masyarakat.

Rusunawa itu terdiri dari 1.984 unit hunian dan 1.314 kios.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com