Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih karena Kemarau Panjang Juga Terjadi di Ibu Kota

Kompas.com - 25/10/2019, 10:31 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekurangan air bersih karena kemarau panjang tidak hanya dialami warga di daerah terpencil. Hal itu juga dialami warga di Jakarta, di Ibu Kota RI.

Warga Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, tepatnya di RW 03, telah sebulan lebih kekurangan air bersih.

Ketua RT 02, Adi Ismanto mengatakan, sudah sebulan warganya mengalami kekeringan, tanpa air bersih, dan harus bekerjasama dengan warga lain untuk mendapat air bersih.

"Sudah sebulan kekeringan begini. Kami jadinya saling bantu saja, kalau rumah saya keluar airnya, bagi-bagi ke tetangga pakai selang. Kalau ada tetangga nyala dikit airnya, ya saling berbagi pakai selang," kata Adi, Kamis (24/10/2019).

Baca juga: Dua RW di Bambu Apus Alami Krisis Air Bersih

Menurut dia, kekurangan air itu dirasakan warga di wilayahnya akibat kemarau berkepanjangan dan kontur tanah yang tinggi.

Krisis air bersih baru kali ini terjadi di wilayahnya.

Mereka satu kali menerima bantuan air bersih dari PT Aetra Air Jakarta, mitra PAM Jaya.

"Semalam (Rabu, 23 Oktober) sudah dikirim dari Aetra, satu truk 7.000 liter. Kemarin sudah lapor lurah langsung direspon cepat, nanti mau dikirim lagi sama Damkar," ujar Adi.

Adi menuturkan, warga berharap bantuan air bersih bisa datang setia dua hari.

Bantuan air bersih sangat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti, cuci pakaian atau piring, mandi, dan masak.

Rela bergadang tunggu air

Titin Fatimah, warga RT 02 mengaku harus bergadang demi menunggu air keluar dari keran.

Menurut dia, air biasanya air akan muncul pada dini hari pukul 02.00 atau Pukul 03.00 WIB.

"Kami sampai bergadang, ngantuk sekarang jadinya capek, pegel, karena air adanya dini hari. Itu juga kecil dan kadang-kadang bersih, kadang-kadang keruh juga," kata Titin di rumahnya, Kamis.

Jika air keruh, warga harus mengendapkannya terlebih dahulu hingga terlihat bening sebelum digunakan.

Nemi, warga lainnya mengatakan, dia pernah diare setelah meminum air tersebut padahal telah dimasak sebelum diminum.

Dia juga pernah mencuci pakaian dengan air keruh itu dan hasilnya pakaiannya yang berwarna putih jadi kotor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com