JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara DKI Jakarta pada Sabtu (27/10/2019) pagi masuk dalam kategori tidak sehat, berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual.
Pukul 06.48 WIB, kualitas udara Jakarta berstatus tidak sehat, dengan Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 172 dengan konsentrasi parameter PM2.5 96,7 ug/m3.
Baca juga: Sabtu Pagi, Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Buruk
Dengan status tersebut, DKI Jakarta menempati peringkat ke-7 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di antara kota-kota besar lainnya di dunia.
Peringkat Jakarta di bawah Kota Kolkata di India (peringkat 6), Kota Belgrade di Serbia (peringkat 5), Kota Kabul di Afghanistan (peringkat 4), Kota Hanoi di Vietnam (peringkat 3), Kota Lahore di Pakistan (peringkat 2), dan Kota New Delhi di India (peringkat 1).
Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan parameter PM (particulate matter) 2,5 alias pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI (air quality index).
Baca juga: Jumat Pagi, Kualitas Udara Bekasi dan Depok Lebih Buruk dari Jakarta
Kendati demikian, kualitas udara di Jakarta pagi ini masih lebih baik daripada Depok US AQI 184.
Bahkan, kualitas udara Bekasi pagi ini masuk kategori sangat tidak sehat dengan US AQI 204.
Warga Jakarta, Bekasi, dan Depok direkomendasikan mengurangi kegiatan luar ruangan. Warga yang beraktivitas di luar ruang diimbau untuk mengenakan masker guna menangkal polusi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.