Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal 12 Wamen, Pengamat LIPI: Jabatan Politik di Birokrasi Ancam Profesionalitas

Kompas.com - 27/10/2019, 20:01 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik LIPI Siti Zuhro menyebutkan, jabatan politik dalam birokrasi dapat mengancam profesionalitas dan netralitas birokrasi sehingga rentan ditarik kepentingan sesaat.

Hal tersebut berkaitan dengan dipilihnya 12 wakil menteri (wamen) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebagian besar berasal dari relawan dan partai politik pendukungnya di pemilihan presiden (pilpres) 2019 lalu.

"Artinya, birokrasi bisa jadi disfungsi karena fragmentasi di internalnya yang tak terkelola dengan baik. Menempatkan jabatan-jabatan politik dalam birokrasi dapat mengancam profesionalitas dan netralitas birokrasi sehingga rentan ditarik-tarik oleh kepentingan politik sesaat atau jangka pendek," kata Siti kepada Kompas.com, Minggu (27/10/2019).

Baca juga: Pengamat Politik UGM: Pemilihan Wamen Tak Kompeten Akan Rugikan Jokowi

Siti mengatakan, Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) telah memberikan payung hukum bagi terwujudnya ASN profesional dan netral secara politik.

Bahkan sanksi akan dikenakan bagi ASN yang melanggarnya sehingga kongkalikong atau perselingkuhan antara kekuatan politik dan birokrasi dilarang.

"Birokrasi tidak boleh diintervensi kekuatan politik apalagi dijadikan alat untuk dukungan politik untuk memenangkan calon dalam pemilu," kata Siti.

Pemilihan 12 wamen ini juga seolah bertolakbelakang dengan komitmen Presiden Jokowi memangkas birokrasi.

Baca juga: Penunjukan 12 Wamen Dinilai Kontradiktif dengan Keinginan Jokowi Sederhanakan Birokrasi

Namun, kata dia, saat ini nasi sudah menjadi bubur. Oleh karena itu, solusi terhadap banyaknya rekrutmen wamen di kementerian antara lain dengan memaksimalkan kinerja mereka.

Caranya, kata dia, dengan mendorong atau menciptakan relasi yang sinergis dan komunikatif antara menteri dan wamen agar kinerja mereka berkontributif terhadap institusi.

"Demikian juga perlu diupayakan untuk menggerakkan mesin birokrasi melalui perubahan mindset para ASN/birokrat secara masif agar mereka keluar dari zona nyaman," kata dia.

Siti mengatakan, budaya baru perlu diciptakan di internal birokrasi agar muncul passion birokrat yang melayani.

Baca juga: Kontroversi Relawan Projo: Jadi Wamen, Batal Bubar, dan Cinta Prabowo

Selain itu, penegakkan hukum dalam konteks reformasi birokrasi juga harus dikedepankan agar reformasi birokrasi lebih pasti dan konkret.

"Sebab tanpa adanya komitmen yang tinggi dari pemimpin, visi melakukan reformasi birokrasi hanya akan jadi jargon belaka," kata dia.

"Ikon birokrasi sebagai abdi negara dan masyarakat harus dijunjung tinggi. Birokrasi bekerja sebagai roda pembangunan dan ASN wajib menjalankan fungsinya sebagai abdi negara masyarakat, bukan abdi partai atau kepentingan golongan," kata dia.

Ada 12 orang wamen yang dipilih dan dilantik Jokowi. Mereka adalah pengusaha yang menjadi bendahara umum tim kampanye nasional Jokow-Ma'ruf Amin Wahyu Sakti Trenggono sebagai Wamen Pertahanan. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com