Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Penjelasan Anggaran Rp 5 M buat Influencer, DPRD DKI: Kenapa Harus dari Luar Negeri?

Kompas.com - 28/10/2019, 19:20 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan telah mencoret atau membatalkan usulan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk membayar 5 influencer pada tahun 2020 dalam Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

Meski demikian, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak tetap mempertanyakan alasan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggunakan influencer luar negeri.

"Kenapa influencer luar negeri? Kenapa tidak dalam negeri? Apalagi sekarang sudah dicoret itu setelah begini (udah viral di warganet). Apa dasarnya ini dihilangkan? Apa dasarnya juga itu anggarannya ditambah (adanya influencer)? Ini masih dipertanyakan, nanti kita lihat ya pas pembahasan anggaran,” ujar Gilbert saat ditemui di Kantor DPRD, Jakarta, Senin (28/10/2019).

Ia mengatakan, seharusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu memikirkan bagaimana cara mempermudah masyarakat untuk mengakses ke tempat-tempat pariwisata.

Misalnya, dengan menambah moda transportasi yang terintegrasi di kawasan itu.

Sebab ia menilai ada beberapa daerah yang belum terjangkau angkutan transportasi umum.

Baca juga: Heboh Anggaran Rp 5 M untuk Influencer Luar Negeri, Ini Penjelasan Dinas Pariwisata DKI

"Misalnya nih tambah transportasi Jaklingko ke kawasan Ciputat jadi ketika mau ke Monas dia bisa menggunakan satu tiket untuk berpindah moda. Coba bayangin saja berapa kali orang Ciputat naik angkot kalau mau ke Monas," ucap Gilbert.

Selain itu, ia juga menyarankan agar pemerintah membenahi pariwisata di Jakarta.

Ia pun meminta Pemprov DKI Jakarta berkaca dengan Yogyakarta yang merawat pariwisata Borobudur.

"Ini harusnya banyak yang dibenahi, coba mana perawatan Sunda Kelapa belum. Kalau yang sukses itu di pariwisata itu Borobudur, coba destinasinya kan candi. Lalu liat juga sekelilingnya Borobudur ekomominya jalan terus," tuturnya.

Sebelumnya, rencana anggaran DKI Jakarta untuk tahun 2020 tengah viral di media sosial. Tepatnya terkait anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk membayar 5 influencer pada tahun depan.

Kelima influencer itu rencananya diminta untuk membantu mempromosikan pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta kepada warganet yang menjadi pengikutnya (followers) di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com