JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Rabu (30/1/2019) masyarakat diramaikan dengan sebuah peristiwa yang jarang terjadi. Seorang orang tua murid menggugat pihak sekolah ke pengadilan karena anaknya tidak naik kelas.
Ini merupakan kisah tentang seorang murid berinsial BB di mana orang tuanya yang bernama Yustina Supatmi menggugat secara perdata SMA Kolese Gonzaga.
Gugatan itu dilayangkan karena Yustina menganggap ada kesalahan yang dibuat pihak sekolah sehingga memutuskan anaknya tidak naik kelas.
Belum ada yang tahu alasan utama orang tua BB melayangkan gugatan itu. Pihak sekolah pun hingga saat ini juga belum memberikan pernyataan resmi.
Namun, menilik kisah-kisah masa muda para alumnus SMA tersebut, ternyata siswa yang tinggal kelas bukanlah barang baru di SMA tersebut. Siswa-siswa yang tinggal kelas ini kerap disebut dengan istilah "veteran".
Baca juga: Anaknya Tinggal Kelas, Orangtua Murid Gugat SMA Kolese Gonzaga ke Pengadilan
Lantaran seringnya kejadian siswa yang menjadi veteran itu, nyatanya dalam pergaulan sehari-hari anak-anak veteran ini bukanlah warga kelas dua yang dipandang sebelah mata siswa lainnya.
Bahkan, sama sekali tak menentukan, sukses atau tidaknya anak itu kelak. Yang terjadi, para guru dan siswa lain di SMA itu ternyata saling mendukung agar sang veteran ini bangkit dan semangat untuk terus belajar.
Setidaknya itulah yang dikisahkan beberapa alumni SMA Kolese Gonzaga yang sempat ditanyai Kompas.com.
Michle ‘Biyik’ Dalopez, misalnya. Angkatan keempat Gonzaga ini mengaku kaget ketika mendengar berita tersebut.
Menurut dia, fenomena tinggal kelas merupakan hal biasa yang terjadi di semua sekolah, termasuk SMA Kolese Gonzaga.
“Kita enggak mendiskreditkan mereka karena tinggal kelas, karena tinggal kelas bukan sebuah kegagalan itu hanyalah keberhaslian yang tertunda dan dapat diusahakan lagi,” ujar dia ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (30/1/2019).
Lagi pula, ketika Biyik sekolah di sana, banyak juga siswa yang tinggal kelas namun tidak pernah memproses sekolah ke jalur hukum.
Baca juga: Digugat ke Pengadilan, Pihak SMA Gonzaga Tolak Mediasi dengan Orangtua Murid
Daripada menggugat, siswa pada masanya lebih baik memperbaiki pola belajar dengan bantuan guru dan murid agar nilai akademis bisa meningkat.
Dan menyandang status sebagai veteran sendiri bukan menjadi sebuah aib di lingkungan sekolah. Setiap siswa yang bertemu veteran tidak pernah mendiskreditkan, justru mereka kagum.
“Justru kagum karena dia mau kembali berusaha, kembali berbaur bersama teman–teman di bawahnya. Juniornya pun pasti merangkul, membaur dengan baik. Zaman saya sih begitu,” kata Biyik.