PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Pemprov Kepulauan Bangka Belitung (Babel) prihatin dengan aksi sekelompok orang yang berakhir anarkistis terhadap tim Satpol PP yang dipimpin Wakil Gubernur Kepulauan Babel, Abdul Fatah, di Desa Sijuk, Belitung, Sabtu (2/11/2019).
Sekda Pemprov Babel Yulizar Adnan mengatakan, pihaknya prihatin dan menyesalkan terjadinya peristiwa itu.
“Kami mohon doa agar semua dalam kondisi baik-baik saja dan peristiwa semacam ini tidak terulang kembali di masa mendatang,” kata Yulizar dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu malam.
Baca juga: Dikepung Massa, Wagub Babel Dievakuasi ke Mapolsek, Satpol PP Terluka, Sebagian Lari ke Hutan
Dia memastikan, situasi dan kondisi di Belitung setelah peristiwa tersebut sudah kondusif.
Peristiwa itu pun sudah ditangani pihak kepolisian di Belitung.
"Kami percayakan proses penyelesaian peristiwa ini kepada pihak yang berwenang sehingga dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya sebagaimana mestinya," ujar Yulizar.
Saat ini pihaknya terus memantau, mendalami, dan menggali informasi terkait peristiwa yang terjadi.
Pemprov juga mengimbau agar segenap pihak menahan diri dan mengutamakan dialog.
Rombongan Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah dikepung massa saat mendatangi tambang ilegal di Kecamatan Sijuk, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu.
Massa juga merusak tujuh mobil yang dinaiki rombongan.
Baca juga: Kronologi Rombongan Wagub Babel Dikepung Massa Penambang Liar hingga Lari ke Hutan
Kejadian bermula sekitar pukul 13.30 WIB ketika petugas Satpol PP Provinsi Babel berjumlah kurang lebih 100 personel yang dipimpin Abdul, menertibkan tambang timah ilegal di aliran Sungai Sengkelik Desa Sijuk.
Namun, penambang kesal dan mulai melakukan tindakan anarkistis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.