JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pihaknya menganggarkan biaya paling besar untuk pembuatan trotoar yang menjadi bagian dari Kegiatan Strategis Daerah (KSD).
Biaya pembuatan trotoar itu dianggarkan oleh Dinas Bina Marga DKI sebesar Rp 1,1 triliun.
"Ya sempat ditanyakan kenapa bisa sampai Rp1,1 triliun. Tapi kami jelaskan bahwa ke depan kami membuat trotoar untuk mengintegrasikan warga masyarakat masuk ke MRT, LRT, BRT. Jadi dapat memfasilitasi pejalan kaki," kata Hari saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Hari mengatakan usulan tersebut sempat dibahas dalam rapat bersama DPRD DKI Komisi D pada pertemuan perdana mereka membahas Rancangan kebijakan Umum APBD Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS), Rabu lalu.
Baca juga: Selain Buat Pejalan Kaki, Trotoar Lebar di DKI Jadi Ruang Ekspresi Seni
Dinas Bina Marga diketahui telah mengajukan anggaran untuk tahun 2020 sebesar Rp 4,1 trilun.
Namun setelah melewati tahapan pemaparan perdana bersama Komisi D, akhirnya anggaran tersebut mengalami pengurangan untuk efisiensi sebesar Rp 3,9 triliun.
"Pengurangan dari Dinas Bina Marga secara rinci Rp 257 miliar, tapi kami juga belum tahu angka akhir pastinya," kata Hari.
Ia menuturkan Dinas Bina Marga DKI akan kembali melakukan pembahasan anggaran tetapi menunggu Komisi D selesai dengan SKPD lainnya.
"Masih tunggu Dinas LH, kami tunggu panggilan saja. Hari Minggu pun tetap bisa, kami siap bahas," kata Hari.
Diketahui Dinas Bina Marga DKI saat ini mengerjakan banyak Kegiatan Stategis Daerah seperti penertiban kabel udara, pembangunan trotoar, pembangunan jalur sepeda bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.