Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Pemisah Dijebol, Kini Siswa SMKN 35 Dapat Upacara Tanpa Harus ke Luar Sekolah

Kompas.com - 04/11/2019, 09:05 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswa SMKN 35 Jakarta Barat kini tidak lagi berjalan kaki ke luar gedung sekolah untuk mengikuti upacara di lapangan.

Sebab, tembok sekolah yang menjadi pemisah antara gedung seolah dan lapangan sudah dijebol dan diberi pintu.

Pada Senin (4/11/2019) pagi, siswa melaksanakan upacara dengan berjalan melalui area Gedung Pusat Pengembangan Kompetensi Guru dan Kejuruan (P2KPTK2) Jakarta Barat.

"Suasana siswa dan guru dari SMKN 35 Jakarta melalui pintu P2KPTK2 Jakarta Barat yang sudah dibuka menuju lapangan olahraga untuk kegiatan apel pagi," ucap Badariah saat dikonfirmasi, Senin (4/11/2019).

Selain para murid, Badariah juga mengajak para staf P2KPTK2 untuk bersama-sama melakukan apel.

Baca juga: Tembok Pemisah SMKN 35 Jakarta dengan Lapangan Sekolah Dijebol, Ini Kronologinya

Hal ini dilakukan agar para murid dan staf karyawan beserta guru mampu menjalin sinergitas satu dengan yang lain.

"Tadi juga saya ajak staf dan karyawan P2KPTK2 Jakarta Barat untuk ikut apel bersama dengan seluruh karyawan SMKN 35, agar dapat bekerjasama dan besinergi sesama keluarga bsar Dinas Pendidikan," ucap Badariah.

Sebelumnya, pada Sabtu (2/11/2019) pihak Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta melalukan upaya penjebolan tembok.

Tembok itu dijebol untuk mempermudah akses para siswa SMKN 35 menuju ke lapangan.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Saefullah Hidayat mengatakan bahwa penjebolan tembok sudah dilakukan pada Sabtu (2/11/2019) lalu.

"Tembok sedang dijebol," ucap Saefullah kepada Kompas.com, Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com