Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vokal Ungkap Anggaran Tak Wajar, PSI DPRD DKI Ditanggapi Menteri hingga Disanjung Masyarakat

Kompas.com - 05/11/2019, 07:40 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir dukungan dan pujian, itulah yang kini diraih para anggota dewan Fraksi Partai Slidaritas Indonesia (PSI) di DPRD DKI Jakarta.

Bukan hanya mendapat pujian dari berbagai elemen masyarakat, kritik terhadap transparansi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta meluas ke tingkat nasional.

Sebut saja Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia ini adalah salah satu pejabat pusat yang langsung gerah melihat isu lem aibon tersebut. Sri mengaku akan langsung berkordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri atas temuan janggal Rancangan APBD tersebut.

"Kami nanti akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri," kata dia.

Baca juga: Heboh Anggaran Lem Aibon, Sri Mulyani Bakal Bicara dengan Kemendagri

Temuan yang dibeberkan oleh anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI William Aditya Sarana tersebut juga mendapat perhatian dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketua KPK, Agus Raharjo menilai sistem perencanaan APBD dalam bentuk digital, e-planning dan e-budgeting seharusnya dibuka.

Menurut dia, sikap Anies menutup akses e-planning dan e-budgeting tersebut tidak memberikan akses ke masyarakat dan akan membatasi penilaian masyarakat terhadap program pemerintah.

Raih dukungan dan pujian masyarakat

Sikap PSI yang berani mengungkap kejanggalan anggaran tersebut ke muka publik kemudian dibanjiri dukungan dan pujian.

Salah satunya datang dari pengamat politik M Qodari. Dia mengatakan, apa yang dilakukan William sebagai anggota DPRD DKI Jakarta sudah sesuai dengan tugas anggota dewan.

PSI menunjukkan sikap pengawasan terhadap kinerja pemerintah, kata dia, sekaligus menjadi wakil rakyat yang menyuarakan kejanggalan tersebut.

Baca juga: PSI Yakin Dua Pejabat DKI Tak Mundur jika Anggaran Transparan Sejak Awal

"Harus diterima sebagai sesuau yang bagus, kan menjalani fungsinya," kata dia.

Masyarakat juga memberikan apresisasi atas tindakan Fraksi PSI tersebut dengan mengirimkan karangan bunga ke gedung DPRD DKI Jakarta. Pada Senin (4/11/2019) setidaknya ada lima karangan bunga berjejer di depan gedung DPRD dengan beragam tulisan.

Salah satunya tertulis dari dr Toton dengan ucapan, "Untuk Fraksi PSI DPRD DKI. Udah terbukti kalian bukan kaleng-kaleng".

Sedangkan karangan bunga lainnya yang didominasi warna merah dan putih tertulis berasal dari CANI SOLID. Karangan bunga tersebut bertuliskan; "HEY PSI ANAK BARU! Biar lem jadi perekat suara rakyat, akan kami catat dengan bolpen emas".

Pujian tersebut ditanggapi dengan ucapan terimakasih yang diunggah di akun twitter partai yang identik dengan anak muda tersebut.

Dalam twitnya, akun @PSI_ID menuliskan "Terimakasih untuk karangan bunganya, masyarakat Jakarta. Kami akan terus bekerja mengawal uang rakyat."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com