JAKARTA, KOMPAS.com - Ledakan septic tank di Jatinegara, Jakarta Timur bermula dari korban S yang menyulut api dengan koran. Ia memasukkan koran yang terbakar itu ke dalam septic tank.
Hal itu dilakukan untuk memastikan tinja di septic tank sudah kosong.
Akibatnya, septic tank itu malah meledak dan menewaskan S.
Terkait hal itu, salah satu pengusaha jasa sedot WC Sarwono mengatakan, pihaknya memang kerap diminta konsumen untuk mengecek kembali septic tank yang telah disedot dengan cara menyulut api.
Sebab, kebanyakan konsumen selalu tidak percaya dengan penyedotan tinja yang dilakukan petugas sedot WC.
"Kadang kan konsumen tidak percaya bahwa di septic tank itu belum habis. Kadang kalau disenter saja kan kadang dibilang masih ada airnya. Kadang dia maunya kering benar-benar. Kalau kering kan dia maunya dibakar, itu kadang masih ada gas," kata Sarwono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/11/2019).
Baca juga: Bukan Menyulut Api, Ini Cara Aman Cek Septic Tank yang Telah Disedot
Namun ketika kerap diminta menyulut api untuk mengecek septic tank, Sarwono mengaku pihaknya tidak pernah mau melakukannya.
Sebab, ia tahu betul hal itu berbahaya.
"Justru tidak boleh (menyulut api ke dalam septic tank). Makanya kadang kan kalau kita di tinja kan ngikutin konsumen. Nanti tidak diikutin nanti konsumen dibilangnya kita gimana-gimana gitu. Saya kalau disuruh untuk dibakar gitu saya tidak mau. Paling kalau mau disenter dan diukur aja," ujar Sarwono.