Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketua RW di Jatinegara Bosan Kampungnya Disebut Kumuh tapi Tak Kunjung Ditata

Kompas.com - 07/11/2019, 15:34 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencanangkan program penataan RW kumuh dengan konsep community action plan (CAP).

Terdapat 76 RW yang masuk kategori kumuh yang akan ditata. Adapun, RW 05, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, masuk dalam daftar 76 RW kumuh yang akan ditata tersebut.

Ketua RW 05 Ahmad Saihu mengaku sudah bosan wilayahnya disebut kumuh.

Menjabat sebagai ketua RW sejak 2010, Saihu mengaku sudah berulang kali mengajukan berbagai permasalahan kampung untuk diperbaiki melalui Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) kecamatan.

"Saya sudah terima SK (Surat Keputusan) RW kumuh itu sudah dari 2010. Tapi kumuhnya bagaimana saya juga tidak tahu," kata Saihu di lokasi, Kamis (7/11/2019).

"Kumuh itu apa sih, kita sudah sering banget ajukan lewat musrenbang segala macam tapi cuma beberapa yang direalisasi sisanya cuma dicatat saja sudah," ujar Saihu.

Baca juga: Menengok RW 05 Jatinegara, yang Masuk Daftar Kampung Kumuh

Adapun terdapat tiga RT kumuh di wilayah tersebut yaitu RT 05, 06, dan 07.

Mendengar kabar program penataan RW kumuh Pemprov DKI, bagi Saihu seperti mendapat "angin segar". Sebab, dirinya sudah sangat bosan RW 05 disebut kampung kumuh.

Mulai dari permasalahan saluran air dan jalan lingkungan yang berantakan, tata letak rumah tidak rapih, keberadaan bangunan liar dan lainnya diharapkan dapat segera teratasi melalui program tersebut.

"Dari dulu emang RW saya ini kumuh cuma ya kumuh saja gitu tidak ada penyelesaiannya. Kita di sini juga butuh hidran yah minimal tiga lah karena di sini padat penduduk ada sekitar 2.000 KK dalam sembilan RT. Dulu soalnya pernah kebakaran cuma tidak besar," ujar Saihu.

Dia berharap penataan itu segera terealisasi dan tidak hanya sekadar janji.

"Ya saya sudah tahu kabar itu dari awal 2018 waktu rapat di Kantor Wali Kota. Ya harapannya buat dulu saja deh, realisasiin dulu saja. Kita sudah bosan dibilang kumuh, emang kumuh tapi ya ditata dong," ujar Saihu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com