TANGERANG SELATAN,KOMPAS.com - Pemilik bengkel las, Harjaman (42) hanya bisa duduk termenung di depan tempat usahanya.
Dia meratapi nasibnya yang tidak memiliki pendapatan setelah ditutupnya jalan Depag, Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan, karena perbaikan jembatan.
Harjaman menceritakan, penutupan jalan yang sudah berlangsung hampir tiga bulan oleh Dinas Pekerjaan Umum itu membuatnya merasa menjadi seorang pengangguran.
Meski bengkel las berpagar besi tetap buka, namun tak ada pemesan yang datang. Beberapa alat kerjanya yang tak tersentuh tangannya mulai diselimuti debu.
"Saya itu kalau jalan normal itu aja bisa dapat omzet sebesar Rp 50 juta. Hitungan bersih saja dari orang buat teralis itu bisa sampai Rp 30 juta. Tapi sekarang satu saja enggak ada. Sedangkan kontrakan buat usaha bayar jalan terus," kata Harjaman mengeluh saat ditemui, Jumat (8/11/2019).
Sesekali Harjaman terus melihat pengerjaan jembatan yang hanya berjarak sekitar 3 meter.
Lelaki berperawakan tinggi ini tak habis berfikir, jembatan yang awalnya hanya memiliki lubang kecil akan diperbaiki lebih tinggi dari sebelumnya.
"Jadi awalnya itu jembatan lubang doang di tengah. Kita tutupi pakai bambu karena takut pengendara yang lewat kecelakaan. Tapi malah ada pengerjaan besar gini. Dan itu nggak ada sosialisasi ke kita sebelumnya, " kata dia.
Marjaman menjadi salah satu dari beberapa pemilik usaha kecil dari warga setempat yang bertahan.
Sementara di depannya sedikitnya lima usaha yang didominasi rumah makan telah tutup selama adanya pengerjaan jembatan tersebut.
"Ini ada tukang nasi goreng, warteg, sama pedang bensin eceran yang sudah tutup," kata Marjaman.