BEKASI, KOMPAS.com - Jelang musim hujan, Kota Bekasi masih kekurangan pompa guna memindahkan air dari polder air (sejenis waduk kecil) ke saluran drainase.
Hal tersebut disampaikan oleh Yudianto, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi.
"Pompa air kurang banyak untuk polder air kecil-kecil. Harus dilihat juga untuk skala prioritasnya," ujar Yudianto melalui telepon, Jumat (8/11/2019).
Yudianto mengatakan, saat ini sudah ada 35 polder air di Kota Bekasi.
Namun, tak seluruhnya sudah dipasangi pompa.
Ada polder-polder kecil yang akan dipasang pompa belakangan, ada pula polder-polder di kawasan perumahan yang menunggu pengadaan pompa oleh pengembang.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi hanya punya satu mobil pompa.
Jumlah ini jauh dari ideal.
"Mobil pompa itu bisa pergi ke mana-mana untuk genangan atau banjir yang dibutuhkan. Tapi masih satu. Mudah-mudahan bisa bertambah jadi 12 biar masing-masing kecamatan bisa punya mobil pompa," kata Yudianto.
Meski kekurangan pompa jelang musim hujan, Yudianto menyebut bahwa jumlah titik banjir di Kota Bekasi menurun jelang musim penghujan tahun ini dari 49 titik pada 2018.
"Ada 36 titik sekarang, cuma masih ada beberapa perumahan yang belum hilang (titik banjirnya) sama sekali," ujar dia.
Pada wilayah yang titik banjirnya belum hilang, Yudianto memperkirakan bahwa tinggi muka air pada musim penghujan nanti akan berkurang.
Ia mengatakan, tidak butuh waktu lama air masuk ke saluran drainase sehingga titik banjir hanya sekadar "titik genangan" yang bertahan kurang lebih satu jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.