TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie angkat bicara terkait kasus penganiayaan yang terjadi di sekolah menengah pertama (SMP) Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan.
"Itu sangat mencederai integritas pelajar status pelajar apalagi itu madrasah. Saya tidak pernah membayangkan makanya itu jadi bahan evaluasi," ujar Benyamin saat ditemui di kawasan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Sabtu (9/11/2019).
Meski bukan kewenangannya, persoalan tersebut telah dibahas di tingkat Pemerintah Kota (Pemkot) bersama kepala SKPD untuk menghindari kejadian serupa di sekolah negeri.
"Saya sudah sampaikan ke kepala dinas itu organisasinya memang bukan kewenangan kita, tetapi kejadian itu betul-betul melukai semua pihak kok bisa gitu loh kejadian itu dilakukan oleh pelajar," katanya.
Baca juga: Siswa SMP di Ciputat Dipukul dan Dipaksa Minum Miras oleh Alumni
Sebelumnya, sejumlah siswa kelas 2 SMP Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh alumninya.
Pengakuan pelajar terhadap orang tuanya, mereka dianiaya dengan cara dipukul hingga dipaksa untuk meminum minuman keras.
Aksi kekerasan terhadap siswa oleh alumni itu tersejadi pada 14 dan 15 Oktober lalu.
Penganiayaan itu dilakukan di dua lokasi, yaitu di lingkungan sekolah dan di rumah salah satu alumnus sekolah putranya.
Akibat kejadian tersebut, para orangtua siswa memutuskan untuk melaporan kejadian tersebut ke Polsek Ciputat.
Baca juga: Polisi Tangkap Komplotan Pelaku Perampasan dan Penganiayaan di Kawasan Tambora
Kapolsek Ciputat Kompol Endy Mahandika mengatakan telah menerima laporan tersebut. Menurut dia, berdasarkan laporan itu terdapat lima nama terlapor yang diduga terlibat perundungan.
"Ada lima terlapor, mereka anak SMA yang merupakan alumni sekolah itu (MP UIN Syarif Hidayatullah)," kata Endy di Polres Tangsel, Senin (4/11/2019)
Polsek Ciputat telah melakukan pemeriksaan terhadap orangtua para siswa korban dan pelaku untuk meminta keterangan lebih lanjut.
"Sudah kami panggil orangtua pelaku satu dan dua orangtua korban," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.