Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cekcok dengan Warga, Satpol PP Tunda Penertiban Lahan UIII hingga Rabu

Kompas.com - 11/11/2019, 15:39 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

DEPOK, KOMPAS.com - Satpol PP Kota Depok menunda penertiban rumah warga terdampak eksekusi lahan untuk Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cisalak, Depok.

Petugas mengurungkan niat tersebut hari ini setelah terjadi perdebatan antara Satpol PP dengan warga di lapangan.

Kasatpol PP Kota Depok, Lienda R mengatakan, penundaan tersebut dipertimbangkan dari aspek kondusifitas di lapangan.

"Kita pertimbangkan karena tidak kondusif," ujar Lienda saat ditemui di lahan pembangunan UIII, Kampung Bulak, Depok, Senin (11/11/2019).

Satpol PP pun berdiskusi dengan tokoh masyarakat setempat, Silalahi. Dari diskusi tersebut, tercapai kesepakatan bahwa warga akan pindah sebelum penertiban berlangsung.

"Kita berikan waktu sampai hari Rabu (13/11/2019)," ujar Lienda.

Baca juga: Adang Penggusuran untuk Proyek UIII, Warga Kampung Bulak di Depok Gelar Demo

Namun, percekcokan kembali terjadi setelah Silalahi menyampaikan hal berbeda dari kesepakatan, kepada warga.

Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Kota Depok, Taufik terlihat menunjuk-nunjuk Silalahi.

"Bapak jangan bicara seolah-olah hanya bapak yang ditertibkan di sini," kata Taufik.

Silalahi mengatakan, dirinya menyampaikan dengan kalimat berbeda untuk menurunkan tensi masyarakat.

"Saya tolong bapak, sudah saya turuti, mau apa lagi," kata Silalahi.

Percekcokan tersebut kemudian dilerai oleh Kapolres Kota Depok, Komisaris Polisi Azis Ardiansyah. Ia kemudian meminta massa yang berkumpul untuk bubar.

Setelah kesepakatan tersebut, Satpol PP Kota Depok dan warga membubarkan diri.

Alat berat pun diangkut kembali dari tempat tersebut dan akan kembali lagi Rabu mendatang.

Sebelumnya, Satpol PP Kota Depok berencana melakukan penertiban di Kampung Bulak, Cisalak, Depok, Senin (11/11/2019).

Baca juga: Satpol PP dan Warga Kampung Bulak Sepakat Berdialog soal Penggusuran untuk Lahan UIII

Penertiban tersebut merupakan rangkaian pembebasan lahan untuk UIII yang rencananya akan dibangun di tanah seluas 142,5 hektar di kawasan Cisalak, Depok, Jawa Barat.

Namun, eksekusi lahan tersebut terhambat karena dihadang warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com