Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Riwayat Rieke Driver Ojol di Cakung, Tewas di Tangan Tetangga yang Sakit Hati

Kompas.com - 12/11/2019, 08:14 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tanggal 8 November 2019 adalah hari terakhir bagi Rieke Andrianti (43) menikmati hangatnya ranjang di rumahnya di unit Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta Timur.

Padahal, ranjang tidurnya adalah tempat Rieke melepas penat seusai bekerja sebagai pengemudi ojek online.

Tidak ada yang menduga, keputusan Rieke untuk membuka jendela rumahnya di malam itu justru mendatangkan petaka baginya.

Pasalnya, pada 8 November dini hari, tetangga Rieke berinisial JE justru memiliki ide membunuhnya saat melihat jendela rumah Rieke terbuka.

Kala itu, JE hanya beraktivitas seperti biasa, yakni menghabiskan waktu bersama teman-temannya di rusun di kawasan Cakung.

Namun, tiba-tiba JE merencanakan pembunuhan terhadap Rieke lantaran sakit hati yang lama dia pendam.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan di Cakung Sakit Hati karena Diejek Jelek dan Hitam

Berdasarkan pengakuan JE kepada polisi, Rieke sering mengejeknya karena memiliki kulit hitam dan jelek sejak 2017.

Kata-kata Rieke itulah yang menggoreskan dendam di hati JE. Padahal, keduanya hidup bertetangga.

"Setiap (tersangka) bertemu dengan korban, korban selalu mengejek hitam dan jelek (kepada tersangka)," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019).

Seusai kumpul bersama teman-temannya, JE kembali ke rumah untuk mengambil pisau guna menghabisi nyawa Rieke.

Dia sengaja menyembunyikan pisau di balik jaketnya dan menyelinap masuk ke dalam rumah Rieke.

"Dia (tersangka) sakit hati sehingga dia punya rencana menghabisinya (korban) untuk balas dendam. Dia mengambil pisau di rumahnya, lalu masuk melalui jendela rumah korban, dan langsung menusuk (korban)," ungkap Argo.

Baca juga: Polisi: Tersangka Pembunuhan Perempuan di Rusun Cakung adalah Tetangga Korban

Ketika melihat Rieke tertidur, JE nekat menusuknya sebanyak enam kali di bagian leher dan dada.

Kala itu, Rieke berusaha melawan. Namun, usahanya sia-sia karena JE terus menusuk tubuh Rieke hingga tewas bersimbah darah.

JE langsung berencana menghilangkan jejak dengan merendam pisau yang digunakan untuk membunuh Rieke. Dia merendam pisau tersebut di ember di kamar mandi rumah Rieke.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com