Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alih-alih Ditebang, DPRD DKI Minta Pemprov Rawat Pohon yang Rapuh

Kompas.com - 12/11/2019, 16:58 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merawat pepohonan di trotoar kawasan Jakarta.

Cara tersebut dianggap lebih baik ketimbang menebang pohon, seperti yang terjadi di trotoar di kawasan Cikini. 

Menurut Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah, sebaiknya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghindari penebangan pohon jika dianggap rapuh.

“Ini kan pohon besar ditebang alasanya karena kerpos. Kalau keropos itu berartikan perawatannya tidak bagus, padahal pohon besar ini menghijaukan wilayahnya tapi kenapa ditebang,” ujar Ida, di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019).

Ida mengatakan, seharusnya Dinas Kehutanan DKI Jakarta memiliki konsep perawatanan pohon.

Sebab, ia menilai pepohonan di Jakarta saat ini memang kurang perawatan oleh Dinas Kehutanan sehingga banyak pohonnya yang keropos dan berpotensi membahayakan pejalan kaki.

“Tapi yang menjadi catatan tentu mengenai pohon besar, itu rekomendasi kita komisi D. Di mana pohon milik kehutanan pertamanan harus punya konsep merawat pohon,” kata Ida.

Baca juga: Fraksi PDI-P Protes Penebangan Pohon di Trotoar karena Bertentangan dengan UU Lingkungan Hidup

Ida juga meminta agar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mencari solusi lain agar tidak ada lagi penebangan pohon di Jakarta.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Bina Marga, Hari Nugroho mengatakan, penebangan pohon itu telah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Sebab, Dinas Bina Marga dan Dinas Kehutanan telah memeriksa pepohonan sebelum menebang pohon itu menggunakan Radiostop Karbon.

Alat ini dipakai untuk menentukan biomassa karbon yang terkandung dalam pohon.

Sehingga ketika kadar karbon itu sedikit di dalam pohon berarti menandakan pohon itu tidak sehat dan tidak berfungsi baik lagi.

Baca juga: Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Hentikan Penebangan Pohon di Trotoar

“Kita sudah cek mana pohon yang masih sehat atau tidak. Kalau tidak, maka kita eksekusi,” ucap Hari.

Untuk pohon yang masih sehat, ia berjanji ke depannya mereka akan membuat fasilitas tambahan di sekeliling pohon itu.

Adapun fasilitas yang dimaksud yakni jalur hijau sebagai penyangga trotoar.

“Sehingga kita buat agar pohonnya hidup sehat seperti tadi yang ibu ketua DPRD bilang bisa tumbuh pohon jadi baik,” tutur Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com