Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pemerkosaan Ayah Tiri Sempat Diancam Pria Misterius

Kompas.com - 14/11/2019, 13:28 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - H (16), korban pemerkosaan ayah tirinya, S sempat mendapatkan ancaman oleh pria misterius saat berada di kolong flyover Ciputat, Jalan Ir Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan.

Hal itu dialami setelah H dan neneknya melaporkan S ke Polres Tangerang Selatan, Jumat (11/10/2019).

"Sempat diancam juga sama pria yang menggunakan masker penutup wajah, terus ngancem katanya akan dibunuh," kata tente korban, Salamah, saat ditemui di rumahnya di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (13/11/2019) kemarin.

Baca juga: Diperkosa Ayah Tiri Selama 4 Tahun, Remaja Ini Baru Berani Cerita ke Neneknya

Menurut Salamah, berdasarkan pengakuan H, pria tersebut mengancam dengan kalimat yang kurang jelas karena menggunakan masker.

Namun, kata dia, ancaman tersebut membuat H merasakan ketakutan yang luar biasa saat pulang ke rumah.

"Terlepas itu halusinasi karena korban trauma atau benar kejadiannya, tapi pengakuannya dia memang gitu. Apalagi ada masalah ini. Pas pulang ketakutan banget, tegang, pucet, kaya orang kesurupan," ucapnya.

Saat itu, Salamah dan keluarga mencoba menenangkan H. Namun setelah sadar, H kembali hanya melamun.

"Jadi sering diajak ngobrol aja dan kasih HP (handphone) itu biar ada aktivitas itu. Tapi malah main terus dia komunikasi sama temannya. Ya emang kata dia di rumah suntuk nggak ada kegiatan," ucapnya.

Baca juga: Kisah Pilu Remaja yang Diperkosa Ayah Tiri, Bertahun-tahun Tanggung Beban Sendiri...

S diduga melakukan pemerkosaan terhadap anak tirinya H, warga Ciputat, Tangerang Selatan.

Aksi tersebut dilakukan sejak korban duduk di bangku sekolah kelas 5 SD atau saat H berusia 12 tahun.

Peristiwa itu bermula saat ibu korban meninggal dunia karena sakit.

Saat itu, S mulai melakukan pemerkosaan terhadap korban. Pelaku mengancam menggunakan pisau agar korban tidak bercerita.

Baca juga: Ayah Tiri yang Memerkosanya Belum Ditangkap, Korban Ketakutan dan Sering Melamun

Pelaku melakukan pemerkosaan berulang hingga korban hamil dua kali.

Saat itu korban yang masih usia belia tak mengetahui tanda-tanda kehamilan pertama hingga mengalami keguguran.

Sementara kehamilan kedua dialami awal tahun 2019, korban menjaga kandungan hingga lahir anak perempuan.

Ditemani neneknya, korban melaporkan S ke Polres Tangerang Selatan.

Sementara Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Muharram Wibisono sebelumnya mengatakan, jajarannya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.

"Masih proses. Karena pemulung (pelaku) tinggalnya berpindah tempat. Mohon doanya," kata Muharram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com