Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

330 Ton Sampah Diangkut dari Kali Jambe Bekasi di Jatimulya

Kompas.com - 15/11/2019, 10:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejak Senin (11/11/2019) hingga Kamis (14/11/2019), total sudah 330 ton sampah diangkut dari aliran Kali Jambe di Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Sampah didorong mendekati alat berat dengan tenaga manusia, sebelum diangkut menggunakan backhoe di ujung aliran kali.

"Sudah 55 truk sampah yang mengangkut. Tinggal dikali enam (ton) ya," ujar Camat Tambun Selatan, Junaefi melalui telepon, Jumat (15/11/2019).

Baca juga: Kali Jambe yang Kembali Ditutupi Sampah, Tiga Kali dalam Tiga Bulan...

Junaefi menuturkan, setiap hari ada 10-15 truk sampah dari Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemerintah Kota Bekasi yang dikerahkan.

Sebanyak 25 petugas kebersihan juga rutin ditugaskan setiap hari untuk mendorong tumpukan sampah.

Backhoe yang dipakai merupakan pinjaman milik PT WIKA yang kebetulan tak terpakai usai digunakan pada proyek kereta api cepat di hilir Kali Jambe.

Backhoe itu hanya bisa beroperasi di hilir kali karena sulitnya medan.

"Karena memang jangkauan backhoe-nya ini pendek, jadi kita secara manual menggunakan tenaga teman-teman kebersihan. Sampai hilir baru (diangkut dengan backhoe)," tutup dia.

Dalam tiga bulan terakhir, tiga kali Kali Jambe ditutupi tumpukan sampah.

Pada September 2019 lalu, aliran Kali Jambe di Desa Mangunjaya, Tambun Selatan ditutupi sampah akibat adanya TPS (tempat penampungan sampah sementara) liar.

Akhir Oktober 2019, aliran Kali Jambe di Desa Satriajaya, Tambun Utara kembali ditutupi sampah. Penyebabnya, sampah kiriman dari arah hulu selepas hujan turun deras.

Kini, sejak Minggu (10/11/2019), aliran Kali Jambe di Kelurahan Jatimulya, Tambun Utara ditutupi sampah sepanjang 1 kilometer.

Sampah sebelumnya sudah mengendap di aliran kali yang airnya surut, namun kian parah ketika datang sampah kiriman selepas hujan deras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com